Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panjat Tebing Saat Era New Normal, Ini Protokol bagi Pemanjat Tebing

Kompas.com - 14/06/2020, 20:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Panduan operasional pemanjatan

  1. Gunakan baju lengan pendek, dan alat pelindung diri lengkap. Hindari penggunaan lanyard, jam tangan, dan perhiasan.
  2. Jika memungkinkan, gunakan masker kain.
  3. Bagi pemanjat yang berambut panjang, harap mengikat rambutnya dengan rapih.
  4. Menjaga jarak 1 – 2 meter antara orang yang satu dengan yang lain.
  5. Lakukan pemanjatan setelah para pemanjat melakukan cuci tangan.
  6. Cuci tangan dilakukan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer berkadar alkohol 70 persen. Terutama sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata maupun setelah menyentuh instalasi publik.
  7. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk melakukan rappel cleaning jika jalur kerap dipakai.
  8. Rappel cleaning dilakukan sambil menyemprot dan membasuh titik pengaman, bagian pegangan, sesrta pijakan. Utamakan keamanan dan kesehatan dalam melakukan kebijakan ini.
  9. Jika memungkinkna, basuh setiap hanger dengan lap basah berair sabun, termasuk belay/anchor ring pada akhir pemanjatan sport climbing.
  10. Pemanjatan dilakukan oleh minimal 2 orang, dan maksimal 5 orang pemanjat pada setiap jalur pemanjatan.
  11. Jarak pemanjat pada masing-masing jalur berjarak 2 meter termasuk pada lambung saat jatuh.
  12. Pemanjat kedua dan/atau ketiga sekaligus menyemprot dan membasuh ulang peralatan dan pengaman yang dilepas/ditinggal.
  13. Cuci tangan dan semprot/basuh sepatu panjat setelah pemanjatan selesai dilakukan.
  14. Ulangi protokol di atas jika berpindah jalur panjat dengan memperhatikan jarak aman jika bergantian dengan pasangan panjat lainnya.
  15. Pada akhir hari pemanjatan, cuci perlengkapan pendukung sesuai aturan pembersihan seperti biasa.
  16. Setelah melakukan pencucian, lakukan disinfektasi sebagaimana saat protokol persiapan panjat tebing untuk peralatan yang diangkut ke kendaraan dan berkendara pulang.

Baca juga: Anak Usia 7 Tahun, Yuk Ajak Panjat Tebing Gunung Parang

Dewan Penasehat FPTI, Adi Seno Sosromulyono, menuturkan bahwa panjat tebing bersifat mandiri. Tidak seperti sepak bola, risiko terinfeksi virus corona hampir tidak ada.

Kendati demikian, dia tidak menampik jika seorang pemanjat bisa tertular, atau menjadi orang tanpa gejala (OTG) dalam perjalanan menuju atau sesudah panjat tebing.

“Prinsipnya, saat berkegiatan, kita harus ikuti protokol yang telah disusun dan ikuti pemerintah. Panduan ini akan berubah, tapi minimal ada bahan untuk kita ikuti dulu sebelum memanjat,” tutur Adi Seno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com