JAKARTA, KOMPAS.com – Kegiatan wisata alam diprediksi akan lebih digemari baik oleh wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegra (wisman) saat era new normal.
Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan sembari berwisata alam dalah panjat tebing.
Pengurus PP Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Bidang Gunung dan Tebing Alam, Jamaluddin, menuturkan, mereka telah membuat protokol panjat tebing sebagai manajemen risiko penyebaran virus corona (Covid-19).
“Protokol ini sifatnya pengendalian. Saat panjat tebing, apa risiko tertular dan menularkan,” kata Jamaluddin dalam webinar Sosialisasi Edaran Tentang Protokol Covid-19, Sabtu (13/6/2020).
Protokol kesehatan yang dikeluarkan oleh FPTI memiliki beberapa kategori, seperti membersihkan peralatan panjat tebing, hingga prosedur memanjat tebing.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut protokol kesehatan FPTI untuk panjat tebing:
Baca juga: Panduan Keselamatan Panjat Tebing di Skywalker Via Ferrata
Panduan operasional membersihkan peralatan panjat tebing dengan disinfektan
- Pastikan peralatan sudah dibersihkan menggunakan cairan disinfektan.
- Rendam peralatan dengan cairan antiseptik setelah digunakan atau sebelum digunakan.
- Sediakan cairan disinfektan sebagai peralatan tambahan untuk membersihkan peralatan panjat tebing.
- Cairan disinfektan dibuat dengan larutan pemutih pakaian, dan air dengan perbandingan 20 ml pemutih pakaian dan 980 ml air.
- Peralatan dimasukkan dalam kemasan (packsack).
- Kemasan peralatan disemprot atau dibasuh disinfektan.
- Pastikan untuk peralatan pribadi tidak digunakan secara bergantian.
- Jika memungkinkan, pastikan peralatan disemprotkan cairan disinfektan terlebih dahulu secara merata dan biarkan selama semenit sebelum digunakan orang lain.
Baca juga: Berita Foto: Panjat Tebing di Gunung Bongkok Purwakarta
Panduan operasional persiapan atau memulai pemanjatan
- Gelar alas peralatan dan alas perlengkapan di bawah jalur pemanjatan, dan letakkan peralatan dan perlengkapan di atas alas tersebut.
- Masing-masing pemanjat, setelah mencuci tangan, mengambil dan menggunakan peralatan pribadi (harness, chalk bag, sepatu panjat, belay device, dll).
- Bagi perintis pemanjatan, sematkan juga peralatan pengaman panjat termasuk lap basar berair sabun.
- Disarankan untuk menggunakan kapur panjat cair.
- Pastikan agar peralatan pribadi tidak digunakan secara bergantian.
- Sambungkan tali panjat pada perintis (climber) dan penambat (belayer) oleh masing-masing tanpa bersentuhan.
- Cuci tangan setelah selesai pemanjatan.
Baca juga: Akhir Pekan, Yuk Panjat Tebing Santai di Gunung Parang
KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Anggota organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia (Mapala UI) sedang memanjat tebing jalur Welcome Gunung Bongkok, Desa Sukamulya, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (14/4/2019). Gunung Bongkok merupakan salah satu titik wisata panjat tebing di Jawa Barat.
Panduan operasional pemanjatan
- Gunakan baju lengan pendek, dan alat pelindung diri lengkap. Hindari penggunaan lanyard, jam tangan, dan perhiasan.
- Jika memungkinkan, gunakan masker kain.
- Bagi pemanjat yang berambut panjang, harap mengikat rambutnya dengan rapih.
- Menjaga jarak 1 – 2 meter antara orang yang satu dengan yang lain.
- Lakukan pemanjatan setelah para pemanjat melakukan cuci tangan.
- Cuci tangan dilakukan selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir, atau hand sanitizer berkadar alkohol 70 persen. Terutama sebelum menyentuh mulut, hidung, dan mata maupun setelah menyentuh instalasi publik.
- Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk melakukan rappel cleaning jika jalur kerap dipakai.
- Rappel cleaning dilakukan sambil menyemprot dan membasuh titik pengaman, bagian pegangan, sesrta pijakan. Utamakan keamanan dan kesehatan dalam melakukan kebijakan ini.
- Jika memungkinkna, basuh setiap hanger dengan lap basah berair sabun, termasuk belay/anchor ring pada akhir pemanjatan sport climbing.
- Pemanjatan dilakukan oleh minimal 2 orang, dan maksimal 5 orang pemanjat pada setiap jalur pemanjatan.
- Jarak pemanjat pada masing-masing jalur berjarak 2 meter termasuk pada lambung saat jatuh.
- Pemanjat kedua dan/atau ketiga sekaligus menyemprot dan membasuh ulang peralatan dan pengaman yang dilepas/ditinggal.
- Cuci tangan dan semprot/basuh sepatu panjat setelah pemanjatan selesai dilakukan.
- Ulangi protokol di atas jika berpindah jalur panjat dengan memperhatikan jarak aman jika bergantian dengan pasangan panjat lainnya.
- Pada akhir hari pemanjatan, cuci perlengkapan pendukung sesuai aturan pembersihan seperti biasa.
- Setelah melakukan pencucian, lakukan disinfektasi sebagaimana saat protokol persiapan panjat tebing untuk peralatan yang diangkut ke kendaraan dan berkendara pulang.
Baca juga: Anak Usia 7 Tahun, Yuk Ajak Panjat Tebing Gunung Parang
Dewan Penasehat FPTI, Adi Seno Sosromulyono, menuturkan bahwa panjat tebing bersifat mandiri. Tidak seperti sepak bola, risiko terinfeksi virus corona hampir tidak ada.
Kendati demikian, dia tidak menampik jika seorang pemanjat bisa tertular, atau menjadi orang tanpa gejala (OTG) dalam perjalanan menuju atau sesudah panjat tebing.
“Prinsipnya, saat berkegiatan, kita harus ikuti protokol yang telah disusun dan ikuti pemerintah. Panduan ini akan berubah, tapi minimal ada bahan untuk kita ikuti dulu sebelum memanjat,” tutur Adi Seno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.