Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Protokol untuk Fasilitas Panjat Tebing, Seperti Apa?

Kompas.com - 15/06/2020, 18:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Jamaluddin menuturkan, salah satu gym climbing di luar negeri sudah menerapkan protokol kesehatan bagi para tamu yang bisa diterapkan di Indonesia.

“Pasti melakukan registrasi. Pemanjat diminta isi formulir. Perilaku dan kebiasaan sebelumnya dilihat. Dilakukan pemeriksaan suhu,” kata Jamaluddin.

"Sementara untuk staf, mereka berlakukan jaga jarak, menggunakan masker dan penutup wajah di pos masuk atau saat pengawasan pemanjatan, membetulkan simpul tapi pakai penutup wajah,” imbuhnya.

 Baca juga: Panjat Tebing Disarankan Pakai Masker, Ini Cara Agar Tidak Mengganggu

Selanjutnya, hal lain yang bisa diterapkan adalah mereka melakukan simulasi protokol kesehatan di tempat panjat tebing, serta memiliki papan petunjuk yang menunjukkan proses masuk dan keluar tempat tersebut.

Ada juga aturan jaga jarak yang diterapkan di area panjat tebing. Beberapa hal tersebut adalah cara bagi pemilik fasilitas panjat tebing untuk meminimalisir risiko penularan virus corona.

Senada dengan hal tersebut, dr Muhammad Iqbal El Mubarak memiliki beberapa saran tambahan terkait protokol dalam fasilitas panjat tebing.

“Kalau bisa tidak pakai ruang ganti. Kalau pun pakai, jangan ramai-ramai misalnya per dua orang. Kalau makan di luar lokasi. Upayakan saat latihan, jaga jarak 1,5 – 2 meter,” kata Iqbal.

Baca juga: Panduan Keselamatan Panjat Tebing di Skywalker Via Ferrata

Iqbal melanjutkan, kegiatan panjat tebing disarankan dibatasi jika fasilitas sudah diizinkan dibuka.

Menurutnya, membuat jadwal adalah cara yang efektif untuk mengatur lalu lintas para pemanjat tebing.

“Misal latihan pada hari Senin untuk 12 orang. Mereka dibagi lagi per tiga jam ada empat orang, dan seterusnya,” kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com