BANGKA, KOMPAS.com – Sungai Upang yang terletak di Desa Tanah Bawah, Kecamatan Puding Besar, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dikembangkan menjadi wisata konservasi. Ini bisa jadi alternatif wisata saat berlibur ke Bangka, pasca pandemi.
Baca juga: 65 Hotel dan Restoran di Bangka Belitung Kembali Buka
“Bertujuan untuk menyelamatkan pelestarian flora kita. Makanya kami memiliki 6 pilar konservasi. Salah satunya adalah Konservasi Kehati atau Konservasi Keragaman Hayati,” tutur Ketua Sahabat Alam Sungai Upang (Salam Upang) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sungai Upang, Hormen, saat kunjungan Kompas.com pada bulan awal Maret 2020 yang lalu.
Konservasi tersebut lebih berfokus pada penanaman tanaman anggrek yang berada di pulau yang terletak di tengah-tengah Sungai Upang.
Saat Kompas.com berkunjung pada Jumat (6/3/2020), terlihat sebuah pulau kecil bernama Pulau Anggrek. Letaknya tepat di seberang dermaga Sungai Upang.
Sungai Upang sendiri memiliki panjang 10 kilometer. Pulau Anggrek merupakan tempat penanaman bunga anggrek dan juga beberapa tumbuhan yang ada di sekitar sungai seperti kayu perupuk.
Sayangnya, saat Kompas.com bertandang, kami tidak bisa menuju ke pulau tersebut karena jalur sungai dekat pulau terhalang oleh rontokkan daun dan tumbuhan pinggir sungai.
Namun, kami sempat melihat beberapa ikan kepuyu, kepatong, betok, sepat, aron, toman, tapah, keperas, baung, dan ikan buntal. Sebagian dari ikan tersebut berada di akuarium kecil dekat sebuah saung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.