KOMPAS.com – Travel bubble kian diminati oleh beberapa negara untuk memulai kembali perjalanan lintas negara di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Selain Australia dan Selandia Baru, ada juga Estonia, Latvia, dan Lithuania yang berencana melakukan travel bubble.
Baca juga: Indonesia to Establish Travel Bubble With Leading Partners
Bahkan, Indonesia pun berencana membuka travel bubble dengan empat negara yaitu China, Korea Selatan, Jepang, dan Australia.
Lantas, apa itu travel bubble yang kini tengah dilirik oleh beberapa negara di dunia?
Koridor perjalanan antar negara di tengah pandemi
Ide seputar travel bubble tengah dibicarakan di seluruh dunia. Gagasan ini, mengutip Forbes, terbilang cukup mudah untuk dimengerti.
Travel bubble adalah ketika dua atau lebih negara yang berhasil mengontrol virus corona sepakat untuk menciptakan sebuah gelembung atau koridor perjalanan.
Gelembung ini akan memudahkan penduduk yang tinggal di dalamnya melakukan perjalanan secara bebas, dan menghindari kewajiban karantina mandiri.
Baca juga: Negara-negara ASEAN Tidak Masuk Travel Bubble Indonesia, Ini Alasannya
Langkah tersebut akan memudahkan masyarakat melintasi perbatasan dengan kerumitan minimum.
Perdana Menteri Lithuania, Saulius Skvernelis, menuturkan melalui sebuah pernyataan bahwa travel bubble adalah peluang bagi bisnis-bisnis untuk dibuka kembali.
“(Travel bubble) merupakan secercah harapan bagi orang-orang bahwa hidup akan kembali seperti biasa,” tutur Skvernelis, mengutip Forbes.
Melansir VOA News, travel bubble dapat menunjukkan apakah pergerakan kembali aman dilakukan oleh orang-orang.
Gagasan tersebut, menurut para ahli, juga merupakan sebuah tantangan bagi banyak negara untuk membatasi wabah virus corona.
Misalnya, pemerintah akan mempersiapkan pelacakan kontak bagi orang-orang yang sakit saat tiba dari luar negeri untuk menyetop merebaknya wabah pada populasi yang lebih besar.
Baca juga: Travel Bubble Indonesia Bakal Prioritaskan Wisata Alam
Turis asing di sawah berundak Ubud, Bali
Senior Associate Professor of Politics and International Studies di International Christian University di Tokyo, Stephen Nagy, menuturkan, negara-negara dalam travel bubble akan membutuhkan cara untuk menghadang warga dari negara-negara ketiga.
Menurutnya, ada kemungkinan warga dari negara-negara tersebut lebih terinfeksi virus corona.
“Saya rasa akan terdapat zona aman yang dibentuk, dan mereka mungkin akan meningkatkan pelacakan kemana orang-orang sudah bepergian, dan melihat ke tiga atau empat destinasi terakhir,” ujar Nagy kepada VOA News.
Baca juga: Indonesia Berencana Buka Travel Bubble dengan 4 Negara
Chie Executive of Tourism Industry Aotearoa, Chris Roberts, menuturkan, travel bubble antara Australia dan Selandia Baru, misalnya, mungkin akan menjadi rujukan bagi seluruh dunia.
Kendati demikian, Australia dan Selandia Baru, menurut CNN, sama seperti negara lain. Mereka harus berhati-hati untuk tidak melangkah terlalu cepat dan menciptakan gelombang kedua virus corona.
Jika terlalu cepat, maka hal tersebut akan membahayakan citra kedua negara bagi wisatawan internasional yang memandang mereka sebagai negara bersih dan terpercaya.
Kendati demikian, Executive Director of the Australian Tourism Industry Council, Simon Westaway, dan Roberts tetap penuh harapan.
“Jika rinciannya bisa bekerja di Australia dan Selandia Baru, maka hal tersebut juga bisa diterapkan di tempat lain,” kata Roberts.
Menurutnya, kedua negara tersebut telah menarik perhatian dunia karena keberhasilannya dalam menangani penyebaran wabah.
“Jika kita juga dapat menemukan cara untuk melanjutkan kembali perjalanan lintas negara, saya yakin seluruh dunia akan tertarik untuk melihat bagaimana itu bekerja,” lanjut Roberts.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.