Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Meski Protokol Kesehatan Diperketat, Bali Masih Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata

Kompas.com - 17/06/2020, 16:39 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) atau Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Bapekraf) Wishnutama Kusubandio optimistis bahwa keunikan destinasi di Bali masih menjadi daya tarik utama pariwisata Tanah Air.

“Apalagi dengan pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan di lapangan yang ketat, maka kita semua akan bisa berwisata dengan aman di sana," katanya saat meninjau kawasan Indonesia Tourism Development Coporation (ITDC) Nusa Dua Bali, Selasa (16/6/2020).

Menurut dia, melalui hal tersebut, pelaku-pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) bisa kembali produktif.

Oleh karenanya, ia berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kesiapan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Bali.

Baca juga: Kemenpar Panggil Pengusaha OYO dan Red Doors, Untuk Apa?

"Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan implementasi protokol kesehatan kenormalan baru yang berfokus pada aspek kebersihan, kesehatan, dan keamanan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Wishnutama juga menjelaskan, ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan saat implementasi protokol kesehatan.

"Implementasi ini harus diawasi ketat oleh seluruh stakeholder pariwisata, pemerintah daerah, hingga masyarakat," tegas Wishnutama.

Ia mengatakan, semua itu tetap harus memperhatikan betul kondisi R0 atau indeks penularan Covid-19 dan Rt atau angka reproduksi efektifnya.

Baca juga: Kemenpar Sebut Red Doorz dan OYO Hanya Kos-kosan

"Termasuk penyebaran Covid-19 di daerah, kesiapan daerah, dan kedisiplinan dalam pelaksanaannya, sama halnya di Bali, nantinya sangat menentukan kapan sektor pariwisata ini dapat menyambut wisatawan kembali,” ungkapnya.

Wishnutama mengatakan, hal tersebut menjadi sangat penting lantaran ia tidak ingin apabila pembukaan sektor pariwisata tergesa-gesa justru akan memicu terjadinya peningkatan jumlah pasien Covid-19.

“Kami khawatir, jika terburu-buru, nanti menjadi penyebab meningkatnya Covid-19, yang memicu gelombang kedua. Saya betul-betul ingin nantinya sektor pariwisata bangkit kembali produktif dan aman dari covid19,” ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Bali itu, Menparekraf pun melakukan site visit atau kunjungan lapangan untuk melihat kesiapan di kawasan ITDC Nusa Dua.

Baca juga: Selain Kemenpar, Ini Instansi yang Mengajukan Penundaan CPNS 2019

Tinjauan ini dilakukan mulai dari pengecekan suhu tubuh wisatawan saat pintu masuk kawasan.

Kemudian, site visit dilanjutkan dengan menuju Bali Art Collection sebagai kawasan ekonomi kreatif, hingga melihat kesiapan penanganan wisatawan di Rumah Sakit Bali International Medical (RS BIMC).

"Pedoman protokol kesehatan harus dipatuhi dengan ketat agar masa normal baru ini membawa kebaikan bagi semua," kata Wishnutama dalam keterangan tertulisnya.

Untuk itu, ia juga menekankan agar pemerintah daerah yang ingin membuka aktivitas sektor pariwisata dan ekraf harus mempersiapkan secara detail, tidak terburu-buru, serta memastikan protokol kesehatan sudah siap diimplementasikan.

Baca juga: Lewat Sport Tourism, Kemenpar Promosikan Keindahan Alam Magelang

“Sektor pariwisata adalah sektor yang sangat bergantung dengan kepercayaan wisatawan terhadap rasa aman dan nyaman," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Ada Parkir dan Resto Nakal yang Beri Harga Tak Wajar di Bantul, Ini Cara Laporkannya

Travel Update
Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Jakarta Aquarium Safari di Neo Soho, Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Tangal Merah dan Cuti Bersama di bulan April 2024, Ada Lebaran

Travel Update
Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Mengenal Kampung Inggris, Belajar Sembari Liburan

Jalan Jalan
Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia dari Tangerang naik Transjakarta

Travel Tips
12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

12 Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan Saat Libur Lebaran 2024

Travel Update
Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Jakarta Aquarium Safari Tambah Tiket dan Show Saat Libur Lebaran

Travel Update
Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Festival Bunga Tulip Terbesar di Belanda Dibuka untuk Umum

Travel Update
KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Gunakan Kereta Eksekutif New Generation mulai 29 Maret

Travel Update
Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Taman Asia Afrika, Area Sejarah di Kiara Artha Park di Bandung

Jalan Jalan
Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Omah UGM, Cagar Budaya di Kotagede Yogyakarta Bisa untuk Spot Foto

Jalan Jalan
Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Harga Tiket Jakarta Aquarium Safari Lebaran 2024, Simak Cara Belinya

Travel Update
Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Penginapan Tengah Hutan di Bantul Yogyakarta, Tawarkan Kelas Yoga

Hotel Story
Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Pameran Sampul Manusia Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Wisatawan Sudah Bisa Naik ke Atas Candi Borobudur, mulai Rp 150.000

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com