Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seberapa Penting Penggunaan APD untuk Awak Kabin Pesawat?

Kompas.com - 18/06/2020, 08:10 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan, penggunaan APD lengkap sebaiknya tidak dilakukan dalam operasional penerbangan.

Ia lebih menyarankan agar protokol kesehatan yang diutamakan dalam pesawat.

"Protokol kesehatan itu misalnya, pesawat selalu dibersihkan setelah mendarat, sebelum penumpang berikutnya masuk, dibersihkan. Kemudian, filter penyaring udara HEPA selalu diganti filternya sesuai jadwal perawatan," kata Alvin saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/6/2020).

Baca juga: Senyum Pramugari Hanya Bonus, Keselamatan Adalah Nomor Satu

Ia juga menyoroti terkait protokol kesehatan yang harus diterapkan dalam pesawat yaitu tentang kebersihan toilet, peralatan makanan dan minuman.

Menurutnya, ketiga hal ini tidak boleh terlupa dalam protokol kesehatan penerbangan.

Selain itu, Alvin menilai, industri penerbangan terkhusus untuk protokol kesehatan bagi awak kabin--belum memiliki standar tetap.

"Belum ada standarnya, jadi setiap negara punya standar sendiri-sendiri, setiap airlines juga mengambil inisiatif sendiri," ujarnya.

Oleh karena itu, ia mengatakan, penggunaan APD lengkap sejatinya tidak terlalu penting.

Ia lebih memilih mengatakan para penumpang dan awak kabin tetap harus menggunakan masker, dan protokol kesehatan lainnya.

Awak kabin AirAsia terlihat membersihkan kabin dengan disinfektanDok. AirAsia Indonesia Awak kabin AirAsia terlihat membersihkan kabin dengan disinfektan

Kemudian, lanjut dia, khusus awak kabin, penggunaan sarung tangan juga dapat digunakan dalam pelayanan, misalnya menyajikan makanan dan minuman penumpang.

"Ada juga inovasi baru misalnya penggunaan sekat antar penumpang. Jadi mengurangi kontak fisik antar satu penumpang dengan penumpang lainnya," terangnya.

Baca juga: Aturan Maskapai Saat Corona: Jaga Jarak hingga Awak Kabin Pakai APD

Lebih jauh, Alvin mengungkapkan, virus corona tidak menyebar lewat udara melainkan sentuhan fisik dan droplet.

"Jadi ya, kalau penggunaan APD seperti Singapore Airlines, misalnya, mereka awak kabin menggunakan masker, pelindung wajah, kaca mata pelindung, dan sarung tangan,"

"Seperti itu saja, saya kira sudah cukup. Jangan terlalu berlebihan, jangan menganggap semua penumpang ini terinfeksi dan masuk pesawat itu bukan masuk ICU. Waspada boleh, tapi yang wajar-wajar saja," tambahnya.

Fokus pada keselamatan penumpang

Penggunaan APD oleh kru kabin pesawat masih menimbulkan polemik. Di sisi lain, penumpang tidak dapat melihat lagi senyum pramugari karena tertutup APD.

Baca juga: Syarat Penumpang Pesawat dan Rute yang Dilayani Garuda Indonesia Saat Ini

Namun, lebih dari itu, Alvin berpendapat, fungsi APD juga harus mementingkan keselamatan penumpang jika suatu waktu terjadi kondisi darurat.

"Misalnya pesawat mendarat darurat, pesawat mengalami pendaratan di air dan sebagainya. Apakah dengan penggunaan APD itu menjamin keselamatan penumpang atau justru menjadi hambatan bagi awak kabin untuk melaksanakan tugasnya?" ujarnya.

Tugas utama dari awak kabin adalah membantu penumpang menyelamatkan diri dari pesawat dalam keadaan darurat.

"Dan apakah bahan-bahan APD tersebut tahan api atau tidak. Saya kira, unsur itu tidak boleh diabaikan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com