LEBAK, KOMPAS.com - Kawasan wisata Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, masih ditutup untuk pencegahan penyebaran Covid-19 meskipun tatanan kehidupan baru dimulai.
"Kami harus berkoordinasi dengan Tugas Gugus setempat untuk membuka kawasan wisata Baduy itu," kata Kepala Seksi Destinasi Dinas Pariwisadata Kabupaten Lebak Usep Suparno di Lebak, Rabu (18/6/2020).
Baca juga: Lebak Batal Laksanakan Tradisi Seba Baduy
Pemerintah Kabupaten Lebak belum bisa memastikan kapan kawasan destinasi wisata adat Baduy dibuka kembali, terlebih kasus pasien COVID-19 di daerah ini melonjak.
Selama ini kawasan Baduy tidak dapat dikunjungi wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Bahkan di pintu gerbang dilakukan penjagaan oleh petugas untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Selain itu juga warga Baduy pun tidak boleh pergi ke luar daerah, kecuali mereka ada keperluan penting.
Pembukaan kawasan destinasi wisata Baduy itu tentu harus memenuhi syarat di antaranya kesiapan menghadapi era normal baru dan perkembangan penyebaran COVID-19, serta rekomendasi Tim Gugus Tugas Kabupaten Lebak.
Selain itu destinasi wisata harus mematuhi Surat Edaran Dinas Pariwisata Kabupaten Lebak Nomor 556/194/Dispar/2020 tentang imbauan bagi para pengelola destinasi wisata dan tempat hiburan agar menerapkan protokol kesehatan.
Penerapan protokol kesehatan antara lain menyediakan tempat cuci tangan, hand sanitizer, alat pengukur suhu tubuh, dan berkoordinasi dengan petugas medis setempat.
"Kami saat ini tengah menyusun pembukaan wisata Baduy dan wisata lainnya di Lebak dengan menerapkan standar protokol kesehatan," katanya.
Baca juga: Seba Baduy, Tradisi Ratusan Tahun Masyarakat Baduy Syukuri Hasil Bumi
Sementara itu Tetua Adat Baduy yang juga Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, mengatakan, penutupan kawasan wisata di daerahnya untuk mencegah penyebaran virus corona agar tidak sampai masuk ke permukiman masyarakat Badui.
Sebelum mengambil keputusan, kata dia, tetua lembaga adat Baduy menyelenggarakan musyawarah untuk menyepakati penutupan sementara dari kunjungan wisatawan.
Selain itu, menurut Jaro, warga Badui juga tidak boleh pergi ke luar daerah, terkecuali mereka ada keperluan penting yang diperbolehkan dengan mendapatan izin.
"Kami belum berani membuka kawasan wisata Baduy dan menunggu kepastian pemerintah setempat," katanya. (Mansyur Suryana/Risbiani Fardaniah)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.