JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona (Covid-19) menyebabkan lebih dari 1.000 hotel dan 8.000 restoran di Indonesia tutup.
COO Artotel Group, Eduard Rudolf Pangkerego, mengatakan pelancong bisnis diprediksi yang akan memulai pergerakan terlebih dahulu.
Sementara itu, pelancong leisure baru akan memulai perjalanan setelah pelancong bisnis bergerak. Namun, ungkap Eduard, peran pemerintah diperlukan untuk meningkatkan rasa percaya masyarakat.
Baca juga: Sulitnya Yakinkan Turis untuk Kembali Menginap di Hotel
“Rasa percaya harus diinspirasi oleh pihak pemerintah. Ini impact yang kita harap. Kalau dunia bisnis berjalan, yang lain akan mengikuti,” pungkas Eduard dalam peluncuran virtual tiket CLEAN Tiket.com, Rabu (17/6/2020).
Sementara itu, Ketua PHRI Haryadi Sukamdani dalam kesempatan yang sama, menuturkan agar masyarakat memiliki rasa percaya diri untuk kembali memulai pergerakan seperti normal, Haryadi mengatakan bahwa pemerintah memiliki peran akan hal tersebut.
“Kita bicara hotel, tiket pesawat. Kalau pemerintah sudah lakukan spending dengan mereka menggunakan hotel untuk kegiatan, itu akan sangat menolong,” tutur Haryadi.
Hariyadi mengakui saat ini mulai ada pergerakan masyarakat.
“Saat pelonggaran, tren langsung naik. Cukup lega,” kata Haryadi dalam kesempatan yang sama.
Menurutnya, masyarakat sudah mulai beraktivitas seperti semula karena sudah mulai adanya protokol kesehatan yang diterapkan.
Haryadi mencontohkan, pengunjung di beberapa restoran, mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan