JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Astindo, Pauline Suharno mengatakan, penghapusan sistem auto refund oleh maskapai sangat mempersulit travel agent pada masa pandemi.
"Dulu, pada bulan Januari-Februari (2020) itu kita masih pakai sistem auto refund," kata Pauline dalam webinar Astindo bertajuk "Tantangan Kompleksitas Pengembalian Dana Industri Travel di Tengah Pandemi Covid-19" Kamis (18/6/2020).
"Jadi tinggal klik-klik dan otomatis di-approve oleh maskapai, kemudian dana akan ditransfer melalui IATA ke rekening kami maksimal dua sampai tinggu minggu, cepat sekali prosesnya," lanjutnya.
Baca juga: Kenapa Maskapai Tak Bisa Refund Tiket dalam Bentuk Uang Tunai?
Pauline mengatakan, kondisi berbeda terjadi bulan Maret, ketika pandemi kian menyebar dan membuat lebih banyak maskapai menghentikan penerbangannya.
"Alhasil, sistem auto refund itu dimatikan oleh airlines. Kami akhirnya memakai sistem refund manual yang otomatis menjadi semakin lama karena semua staf kita bekerja dari rumah, belum lagi datanya semua menumpuk," jelasnya.
Seperti pepatah sudah jatuh tertimpa tangga--kondisi sulit travel agent kian bertambah dengan kondisi work from home (WFH).
Baca juga: Proses Refund Antara Travel Agent dan Maskapai, Kenapa Terlihat Rumit?
Pauline berpendapat, kondisi WFH ini membuat sistem keuangan tidak bisa diakses darirumah.
"Jadi banyak sekali refund-refund yang tertunda. Bukan karena tidak mau dikerjakan, tapi memang kondisinya tidak bisa dikerjakan. Bahkan, ada beberapa maskapai yang suspend proses approval untuk refund," ungkapnya.
Menurut Pauline, proses refund tidak akan berjalan jika tidak ada persetujuan dari maskapai.
Untuk itu, ia meminta agar maskapai penerbangan serius dalam melakukan proses refund tiket dan terbuka terhadap apa yang sebenarnya terjadi.
Baca juga: Astindo Minta Pemerintah Berikan Solusi Soal Refund Top Up Deposit
Pasalnya, kondisi tersebut tidak hanya berdampak bagi penumpang, juga travel agent.
"Kami ini sudah jatuh tertimpa tangga, tidak bisa menjual paket, ditambah harus mengurus refund yang begitu banyak. Ditambah adanya ketidakjelasan informasi dari maskapai terkait refund kepada kami," kata Pauline.
"Sementara, penumpang terus bertanya kepada kami kenapa pengembalian dana tidak dalam bentuk tunai," ungkapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.