KOMPAS.com - Sejumlah berita masuk jajaran terpopuler Travel Kompas.com selama beberapa hari belakangan--salah satunya adalah alat pelindung diri (APD) yang dipakai awak kabin Garuda Indonesia.
Berita terpopuler lainnya adalah PT KAI menyediakan face shield yang wajib dipakai penumpang saat naik kereta api, rencana travel bubble negara-negara ASEAN.
Kemudian, kisruh refund tiket pesawat antara travel agent dan maskapai penerbangan, serta alasan maskapai tidak bisa refund dalam bentuk uang tunai .
Berikut lima berita terpopuler Travel Kompas.com selama beberapa hari belakangan.
Apakah Benar Awak Kabin Garuda Indonesia Tak Akan Pakai APD?
Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Ade R Susardi mengatakan, awak kabinnya tidak memakai APD seperti di rumah sakit.
"APD-nya yang kayak bagaimana? Seperti yang di rumah sakit? Tidak. Kita tidak pakai seperti itu. Saya setuju tidak pakai seperti itu," kata Ade dalam konferensi pers di Pelataran Hutan Kota Senayan, Jakarta, Rabu (17/6/2020).
"Tapi, kita pakai masker dan sarung tangan, termasuk untuk penyajian makanan penumpang," lanjutnya.
Wajib Dipakai Saat Naik KA Jarak Jauh, Face Shield Disediakan
Menyambut new normal, PT KAI juga menerapkan protokol kesehatan dalam pengoperasian kembali KA Reguler ini, salah satunya yaitu penggunaan face shield untuk penumpang KAJJ.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa dalam Live Instagram @kompascom TravelTalk, Selasa (16/6/2020) mengatakan, Daop 1 akan menyediakan face shield bagi penumpang KAJJ yang wajib digunakan selama perjalanan hingga tiba di stasiun tujuan.
"Penggunaan face shield baik itu pada saat sudah tiba di stasiun, setelah boarding, akan berangkat kereta, selama perjalanan hingga sampai di stasiun tujuan. Itu yang akan diterapkan kepada seluruh pengguna jasa kereta api jarak jauh," kata Eva dalam Live Instagram bertajuk "Naik Kereta Api Jarak Jauh di Era New Normal dari Jakarta, Seperti Apa?".
Proses Refund Antara Travel Agent dan Maskapai, Kenapa Terlihat Rumit?
Banyak masyarakat yang sudah mengajukan refund, tetapi mengeluh lantaran pengembalian dana tidak dalam bentuk tunai melainkan voucer.
Lamanya proses pengembalian dana dari maskapai dan travel agent hingga ke tangan customer juga membuat publik bertanya apa sebenarnya yang terjadi di balik proses refund tersebut.
Pengamat penerbangan Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman menjelaskan duduk masalah dari lamanya proses pengembalian dana ke customer berawal dari maskapai yang tidak mengembalikan refund dalam bentuk tunai kepada travel agent, melainkan saldo.
Bagaimana Rencana Travel Bubble di Negara-negara ASEAN?
Langkah ini dilakukan guna memudahkan penduduk dalam gelembung untuk bepergian, serta menghidupkan kembali bisnis yang sebelumnya tutup karena pandemi virus corona (Covid-19).
Beberapa analis memprediksikan, mengutip VOA News, negara-negara Asia Pasifik yang memiliki penanganan cepat terkait virus corona akan mempertimbangkan koridor perjalanan tersebut.
Salah satu analis tersebut adalah Gary Bowerman, Tourism and Consumer Analyst yang memiliki fokus pada Asia.
Bowerman menuturkan, saat ini sebagian besar negara tengah memperhatikan satu sama lain sembari melihat siapa yang akan bergerak lebih dulu.
Kenapa Maskapai Tak Bisa Refund Tiket dalam Bentuk Uang Tunai?
Maskapai penerbangan yang sudah berbulan-bulan terdampak pandemi dan menghentikan penerbangannya, juga dipersulit dengan kondisi didesak calon penumpang untuk mengembalikan dana dalam bentuk tunai.
Pemerintah pun memberikan solusi kepada maskapai untuk bisa mengembalikan dana dalam bentuk travel voucer, ataupun akun kredit pada penumpang--tidak harus berbentuk tunai.
Lantas apa alasannya?
Pengamat penerbangan Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman mengatakan, ada penjelasan yang baik dari The International Air Transport Association (IATA) mengenai refund berbentuk travel voucer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.