Tercatat pada 2019 sebanyak 2,09 juta wisatawan asal Malaysia berkunjung ke Indonesia.
"Indonesia dan Malaysia memiliki sejarah yang panjang dalam kerja sama di berbagai sektor, terutama pariwisata,” ujarnya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Dengan begitu, imbuh Nia, kerja sama ini sangat penting bagi kedua negara untuk bersama-sama bangkit dari Covid-19.
Adapun, Kemenparekraf telah menyiapkan handbook yang mengacu kepada standar global sebagai panduan teknis untuk pelaku usaha di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca juga: Fokus Bangun Kepercayaan untuk Sektor Parekraf, Kemenparekraf Siapkan Handbook
Handbook ini merupakan turunan yang lebih detail dari protokol yang sedang disusun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berdasarkan masukan dari Kemenparekraf untuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Nia pun berharap, dengan diterapkannya protokol ini dengan baik, maka dapat meningkatkan kepercayaan wisatawan.
Menurutnya, hal ini sangat penting karena gaining trust atau confidence adalah kunci dalam percepatan pemulihan. Jadi harus sangat diperhatikan dan diimplementasikan.
"Penerapan protokol Cleanliness, Health and Safety (CHS) menjadi program penting yang saat ini tengah dijalankan,” terangnya.
Baca juga: Sambut New Normal, Kemenparekraf Siapkan SOP Protokol Kesehatan di Sektor Parekraf
Dengan begitu, tambahnya, saat nantinya gerbang antarnegara dapat dinyatakan dibuka, kepercayaan wisatawan akan faktor-faktor tersebut dapat terjaga dengan baik.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia, Dato' Sri Nancy Shukri yang juga menjadi pembicara dalam talkshow ini mengamini ungkapan Nia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.