Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sabar! Pariwisata Solo Belum Buka, Ini Alasannya...

Kompas.com - 21/06/2020, 17:12 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta Hasta Gunawan mengaku pariwisata Kota Surakarta hingga kini belum dibuka. Ia mengakui adanya desakan dari masyarakat yang ingin berwisata.

"Kalau kita turuti masyarakat, mulai dari wedding party, meeting, kunjungan ke obyek wisata, kuliner utamanya kalau di Kota Solo ya. Ini sudah tidak terbendung sebetulnya," kata Hasta dalam Live Streaming "Sosialisasi Kenormalan Baru Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Minggu (21/6/2020).

Baca juga: Menunggu Waktu Buka Puasa, Ngabuburit Virtual Dulu ke 6 Tempat Wisata di Solo

Namun, Hasta menegaskan pemerintah kota Solo enggan terburu-buru mengikuti desakan masyarakat untuk membuka pariwisata.

Pihaknya lebih memilih untuk tetap berhati-hati sebelum membuka pariwisata Kota Solo. Hingga kini, pihaknya tengah melakukan beragam persiapan pariwisata menyambut new normal, mulai dari mengecek restoran, tempat wisata terkait penerapan protokol Covid-19.

"Sehingga nanti kalau sudah di-cek, baru diperbolehkan dengan catatan maksimal 50 persen. Jadi penataannya ya harus di-cek juga," terangnya.

Aneka Kuliner Pasar KlewerKOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Aneka Kuliner Pasar Klewer
Ia mencontohkan, terkait penataan kapasitas 50 persen, baik di restoran maupun tempat wisata harus benar-benar melaporkan total kapasitas tempatnya.

"Jangan sampai nantinya, tempat itu bisa menampung 100 persen, lalu diperbolehkan 50 persen, tapi mungkin kapasitas aslinya hanya 50, bilangnya 100. Kemudian nanti diisi 50, kan sama dengan 100 persen. Oleh sebab itu, kami tim bersama dengan Satpol PP, Polisi dan Dinkes mengecek itu semua," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyoroti kesiapan pariwisata kota Solo mulai dari peralatan kesehatan Covid-19 seperti thermogun.

Menurutnya, thermogun di tempat wisata maupun restoran harus benar-benar dicek apakah berfungsi dengan benar.

"Percuma saja misalnya ada orang punya Covid-19 tapi bisa masuk karena thermogun yang tak benar. Dia cuci tangan, dan sebagainya, ternyata dia bisa masuk dalam keadaan sakit," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com