Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/06/2020, 15:40 WIB

KOMPAS.com – Australia sudah berhasil dalam mengontrol krisis virus corona (Covid-19). Namun, mereka tidak akan terburu-buru dalam membuka kembali perbatasan negara.

Seperti Selandia Baru, Australia memiliki tingkat infeksi yang rendah karena aturan jaga jarak dan kontrol perbatasan negara yang ketat.

Baca juga: Travel Bubble, Upaya Selandia Baru dan Australia Bangkitkan Pariwisata

Melansir Lonely Planet, Rabu (17/6/2020), perjalanan non-esensial dilarang sejak Maret 2020.

Bahkan, Menteri Pariwisata Simon Birmingham menuturkan, ada kemungkinan Australia tidak memperkenankan pelancong internasional masuk sepanjang 2020.

“Saya merasa sedih bahwa dalam hal perjalanan terkait pariwisata di atau keluar Australia, ini masih tidak memungkinkan hingga waktu yang lama,” kata Birmingham kepada National Press Club menurut The Australian, mengutip Lonely Planet.

Baca juga: Paling Banyak Dikunjungi Turis, Ini 6 Tempat Wisata Gratis di Sydney

Namun, pengecualian mungkin berlaku bagi mahasiswa internasional dan pengunjung jangka panjang. Birmingham mengusulkan, aturan karantina yang berlaku bisa diterapkan pada mereka.

“Kita bisa berlakukan periode karantina 14 hari yang telah bekerja dengan baik dalam hal membawa pulang warga Australia ke negara ini dengan aman,” ungkap Birmingham.

Pada Mei, para ahli dibalik travel bubble Australia-Selandia Baru, juga disebut trans-Tasman travel bubble, menuturkan rencana tersebut bisa diberlakukan paling cepat pada September.

Sebab, kedua negara tersebut berencana untuk memulai kembali pariwisata sebelum musim panas tiba.

Baca juga: Berkunjung ke Canberra, Rugi jika Belum Hiking di Tidbinbilla

Melalui perjanjian travel bubble, para pelancong antar negara tidak perlu melalui prosedur karantina wajib 14 hari setelah hal tersebut aman untuk dilakukan.

Namun berdasarkan komentar Birmingham baru-baru ini, walau masih belum pasti, berlakunya travel bubble mungkin masih jauh.

Sebagai upaya dalam mendorong warga Australia mengambil keuntungan dari banyaknya peluang perjalanan dalam negeri, pemerintah Australia meluncurkan Love Australia Project bulan lalu.

Proyek tersebut berisi tips dan trik seputar hal-hal terbaik yang bisa dilihat dan dilakukan di seluruh Australia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Daftar 25 Maskapai Penerbangan Terbaik di Dunia 2023

Travel Update
Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Nonton Indonesia Vs Argentina di GBK, Bisa Sambil Nongkrong di 4 Spot Ini

Jalan Jalan
Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Bakal Ada Diskon Harga Tiket Pesawat 40 Persen ke Indonesia Timur

Travel Update
Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Lampung Siap Gelar World Surf League Krui Pro 2023

Travel Update
Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Kunjungan Wisman Tahun Ini Capai 53 Persen Angka pada 2022

Travel Update
Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Surakarta dan Depok, Wakil Indonesia di Jejaring Kota Kreatif UNESCO

Travel Update
10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

10 Tips untuk Perempuan Pendaki Pemula, Mulai dari Medan yang Ringan

Travel Tips
Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Arca Ganesha yang Hilang di Puncak Gunung Bromo Sudah Diganti Baru

Travel Update
Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Harga Tiket Terbaru Pendakian Gunung Prau via Dieng Tahun 2023

Travel Tips
Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Pengelolaan Candi Borobudur Akan Akomodasi Fungsi Religi dan Wisata

Travel Update
Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Rute ke Pantai Sadeng dari Wonogiri, Jalannya Sudah Berbeda Jauh

Travel Tips
Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Jalan-jalan di Kota Solo, Kini Bisa Naik Becak Wisata

Hotel Story
Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Daftar 20 Destinasi Wisata Halal Terbaik di Dunia 2023, Ada Indonesia

Travel Update
Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Pantai Sadeng Gunungkidul yang Unik, Berada di Muara Bengawan Solo Purba

Jalan Jalan
Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Sering Dianggap Lemah, Perempuan Ternyata Tak Kalah Jago dalam Pendakian

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+