Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tempat Wisata di Gunungkidul Yogyakarta yang Bakal Buka

Kompas.com - 23/06/2020, 07:03 WIB
Markus Yuwono,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada minggu ini akan melakukan uji coba empat obyek wisata yang akan dibuka untuk umum.

Namun pembukaan tersebut dengan pembatasan jumlah wisatawan dan tidak dibuka secara bersamaan. Tempat wisata pertama yang uji coba dibuka adalah Kali Suci.

Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul Harry Sukmono mengatakan pihaknya melakukan empat tahap menuju new normal pariwisata.

Baca juga: Tempat Wisata Gunungkidul Belum Buka, Tunggu Simulasi hingga Uji Coba

Adapun tahapan penyusunan SOP, simulasi, sosialisasi, dan tahap terakhir uji coba. Tahap awal ini dilakukan di Gua Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran, Pantai Baron, dan Pantai Kukup.

Setelah selesai melakukan simulasi, pihaknya akan melakukan uji coba di empat tempat wisata tersebut. Saat uji coba wisatawan boleh berkunjung tetapi dengan pembatasan.

Berikut empat tempat wisata yang akan dibuka dalam masa uji coba:

ILUSTRASI - View goa pertama di Kalisuci, Gunung Kidul, Yogayakarta nampak sangat indah, dan menantang adrenalin peserta cave tubing.KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL ILUSTRASI - View goa pertama di Kalisuci, Gunung Kidul, Yogayakarta nampak sangat indah, dan menantang adrenalin peserta cave tubing.

Kalisuci

Terletak di Dusun Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu, pengunjung dari kota Yogyakarta bisa menuju ke arah Kota Wonosari.

Setelah sampai ke kota Wonosari menuju ke arah Kapanewon Semanu, setelah gardu PLN di Mijahan ambil kanan menuju ke arah telaga Jonge.

Sebelum telaga ada pertigaan ambil kiri lurus ikuti jalan kabupaten dan kiri jalan sudah ada tulisan pintu masuk Kalisuci.

Baca juga: Pengunjung Cave Tubing Kalisuci Dibatasi 100 Orang, Ini Aturannya

Kalisuci memiliki alur sungai di dalam gua dan pengunjung akan disuguhi sensasi cave tubing sekitar 1,5 jam. Namun untuk menikmati itu, harus diperlukan fisik prima karena untuk menuju sungai harus berjalan kaki cukup jauh.

Hal itu akan dibayar lunas oleh sensasi menikmati cave tubing. Untuk uji coba saat ini tidak ada kenaikan tarif yakni Rp 120.000 untuk wisatawan lokal dan Rp 250.000 untuk wisatawan mancanegara.

Simulasi Pembukaan Kawasan Gua Kalisuci, Gunungkidul, Jumat (12/6/2020)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Simulasi Pembukaan Kawasan Gua Kalisuci, Gunungkidul, Jumat (12/6/2020)

"Saat ini kita hanya maksimal 100 tamu dan kapasitas 250 orang perhari," kata Koordinator Pokdarwis Kalisuci Muslam Winarto.

Jika saat uji coba besok jumlah pengunjung sudah maksimal, maka kelompok pengunjung setelahnya akan dijadwalkan untuk hari berikutnya.

Pengunjung wajib memberikan identitas lengkap. Antara lain nama, alamat asal, hingga kontak.

Sesuai protokol kesehatan, pengunjung wajib menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga kebersihan, hingga meminimalisir kontak dengan benda-benda yang berpotensi jadi media penularan.

"Peralatan kami satu hari hanya sekali dipakai, dan setelah selesai disemprot desinfektan," ucap Muslam.

 

Embung Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (25/4/2013). Tempat penampungan air dari mata air di Gunung Api Purba Nglanggeran itu untuk mengairi Kebun Buah Nglanggeran seluas 20 hektar, tempat budidaya buah durian dan kelengkeng. Embung ini juga untuk menambah daya tarik kawasan wisata Gunung Api Purba NglanggeranKOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Embung Nglanggeran di Desa Nglanggeran, Patuk, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, Kamis (25/4/2013). Tempat penampungan air dari mata air di Gunung Api Purba Nglanggeran itu untuk mengairi Kebun Buah Nglanggeran seluas 20 hektar, tempat budidaya buah durian dan kelengkeng. Embung ini juga untuk menambah daya tarik kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Api Purba Nglanggeran

Terletak di Kapanewon Patuk, Gunung Api Purba Nglanggeran ini tak kalah seru untuk dikunjungi. Pengunjung harus melakukan perjalanan pendakian ke puncak.

Selain itu, ada pula embung, Kampung Pitu, Air terjun Kedung Kandang, dan juga pembuatan cokelat. Tempat wisata yang pernah mendapatkan Sustainable Destinations Top 100 Dunia ini untuk sementara menutup perkemahan dan home stay.

Baca juga: Berkunjung ke Gunung Api Purba Nglanggeran, Ini Aturan New Normal

Bagian Pemasaran, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Nglanggeran, Heru Purwanto mengatakan, sejumlah persiapan menyambut kedatangan wisatawan telah dilakukan.

Minggu lalu dari dinas pariwisata kabupaten melaksanakan simulasi menyesuaikan dengan protokol kesehatan.

Simulasi Pembukaan Pariwisata di Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Selasa (16/6/2020)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Simulasi Pembukaan Pariwisata di Gunung Api Purba Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul, Selasa (16/6/2020)

"Kawasan Gunung Api Purba telah melaksanakan tahapan persiapan beroperasi. Setelah minggu lalu simulasi, tanggal 24 Juni 2020 uji coba selama tujuh hari,” kata Heru Purwanto.

Pihaknya memastikan sampai dengan saat ini belum membuka tempat wisata. Pintu masuk ke tiga obyek masing-masing Gunung Api Purba, Embung dan Air Terjun Kedung Kandang masih tertutup untuk umum.

Mewakili pengelola dia minta maaf kepada pengunjung yang telah berdatangan. Demi kemananan dan kenyamanan bersama, hingga beberapa hari ke depan kawasan ini belum dapat dikunjungi alias ditutup.

Menurutnya, kesehatan penting sehingga meminta pengunjung agar bersabar untuk menikmati liburan.

Untuk bisa menikmati kawasan Gunung APi Purba Nglanggeran, pengunjung dikenakan tarif Rp 15.000 perorang.

 

Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, dilanda Gelombang Tinggi Selasa (11/6/2019)KOMPAS.com/MARKUS YUWONO Pantai Baron, Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, dilanda Gelombang Tinggi Selasa (11/6/2019)

Pantai Baron

Pantai Baron memiliki keuinikan karena ada sungai yang bermuara di sekitar pantai. Sehingga pengunjung bisa bermain di air tawar dan asin.

Terletak di Kapanewon Tanjungsari, kawasan pantai Baron juga dikenal dengan tempat pelelangan ikan dan restoran yang menawarkan makanan khas laut.

Baca juga: Aturan Baru ke Pantai Gunungkidul, Identitas Wisatawan Diperiksa

Berkunjung ke pantai Baron juga bisa membeli buah hasil dari petani kawasan Pantai Baron. Jika beruntung bisa melihat aktivitas nelayan dan membeli ke pedagang ikan segar hasil tangkapan para nelayan.

Kawasan Pantai Kukup Rabu (17/6/2020)KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO Kawasan Pantai Kukup Rabu (17/6/2020)

Pantai Kukup

Berada di timur Pantai Baron, Pantai Kukup memiliki keunikan tersendiri. Di sana ada pulau kecil. Pengunjung bisa menyeberang dan meraskan sensasi angin laut.

Pengunjung bisa memandang luasnya Samudra Hindia sejauh mata memandang dengan suara deburan ombak. Selain itu, bisa bermain dipasir putih. Sejak tiga bulan terakhir, sudah tidak ada pengunjung yang bermain di pantai.

Seperti kawasan pantai lainnya, Pantai Kukup juga terdapat toko souvenir dan restoran khas laut. Untuk masuk ke kawasan Pantai pengunjung dikenakan tarif Rp 10.000 perorang.

Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Asti Wijayanti mengatakan, untuk kawasan pantai selama uji coba tidak dibuka selama 24 jam penuh.

Nantinya pengunjung hanya bisa menikmati kawsaan pantai selama pagi hingga petang. Selain itu identitas pengunjung juga wajib diberitahukan kepada petugas loket.

"Selama uji coba kami tidak menerima tamu dalam bentuk rombongan, hanya kendaran pribadi," ucap Asti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com