Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Biaya Naik Pesawat dan Tes Covid-19 Selama Pandemi?

Kompas.com - 24/06/2020, 14:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Untuk pulang kembali ke Semarang melalui Yogyakarta, Brigitta harus melengkapi dokumen tambahan seperti surat keterangan kerja dari kantornya di Bali, dan melakukan rapid test.

Baca juga: Cerita Penumpang Pesawat di Masa PSBB: Kesulitan Dapat SIKM ke Jakarta

"Aku udah jadwalin Minggu depan mau rapid test di Rumah Sakit Universitas Udayana, biayanya sekitar Rp 350.000. Kalau swab itu tes metodenya kan PCR jadi Rp 900.000. Aku ambil yang rapid," ujarnya.

Ia mengatakan keputusannya mengambil rapid test lantaran Provinsi Bali mengizinkan masyarakat yang keluar dari Bali hanya perlu menunjukkan hasil rapid test.

"Kalau keluar dari Bali kayaknya oke-oke aja ya ambil rapid test. Nah, kalau yang masuk ke Bali itu kan baru harus disertakan swab test dengan metode PCR," terangnya.

Artwork atau karya seni memenuhi semua sisi Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA). Bentuknya ada diorama, relief hingga patung. Semuanya menunjukkan Yogyakarta.KOMPAS.COM/DANI JULIUS Artwork atau karya seni memenuhi semua sisi Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA). Bentuknya ada diorama, relief hingga patung. Semuanya menunjukkan Yogyakarta.

Pendaftaran rapid test di Bali tak begitu sulit

Ia juga mengungkapkan, untuk memperoleh rumah sakit yang menyediakan rapid test maupun swab test di Bali tak begitu sulit.

Bahkan, menurutnya, pendaftaran rapid test dapat dilakukan hanya melalui aplikasi WhatsApp.

Ia hanya perlu menghubungi RS Universitas Udayana melalui WhatsApp. Setelah itu, pihak RS akan melayani pendaftarannya.

Baca juga: Naik Pesawat Garuda Bisa Sekalian Tes Rapid dan Swab, Apa Syaratnya?

Pada saat proses pendaftaran, ia bercerita, harus mengisi beberapa formulir online sebelum akhirnya dijadwalkan rapid test.

"Enggak gitu mahal kalau biayanya (rapid test), hanya yang bikin rada emosi itu kan masa berlakunya sekitar 3-7 hari," ungkapnya.

Selain itu, ia juga mengeluhkan tiket pesawat berbiaya rendah saat ini sudah sulit ditemukan.

"Kalau mau naik pesawat yang low budget kayak AirAsia, enggak semua hari tersedia, misalnya satu minggu itu cuman ada 3-4 kali penerbangan. Kasusnya ya kayak aku yang ke Yogyakarta ini," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com