Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus "Into the Wild" Dipindahkan dari Hutan di Alaska

Kompas.com - 25/06/2020, 17:01 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bus kota Fairbanks tahun 1940-an menjadi populer lewat sebuah buku tahun 1996 dan film pada 2007 berjudul Into the Wild.

Namun, mengutip Lonely Planet, Selasa (23/6/2020), bus tersebut telah disingkirkan dari hutan belantara Alaska.

Sebelumnya, bus itu menjadi daya tarik tersendiri bagi para petualang alam. Namun, berkunjung ke tempat ini kerap berujung pada konsekuensi yang tragis.

Alhasil, Alaska Army National Guard memutuskan untuk menyingkirkan bus tersebut dari tempat asalnya di Stampede Trail. Tepatnya 25 mil dari barat wilayah Healy.

Awalnya, bus tersebut digunakan perusahaan Yutan Construction Co sebagai rumah bagi para karyawan selama pembangunan jalur antara Lignite dan Stampede. Bus kemudian ditinggalkan saat pembangunan selesai pada 1961.

Telah memakan korban

Pada 1992, seorang petualang bernama Christopher McCandless (24) berlindung di bus ini. Kendati demikian, dia tewas kelaparan setelah 114 hari.

Kisah hidupnya merupakan subyek buku “Into the Wild” karya Jon Krakauer. Buku ini diadaptasi ke layar lebar pada 2007 oleh Sean Penn selaku sutradara "Into the Wild".

Bus yang menjadi populer karena buku dan film Into the Wild. Lokasi bus ini berada di hutan belantara di Alaska sebelum akhirnya dipindahkan ke tempat yang aman.Alaska Department of Natural Resources Bus yang menjadi populer karena buku dan film Into the Wild. Lokasi bus ini berada di hutan belantara di Alaska sebelum akhirnya dipindahkan ke tempat yang aman.
Kisah tersebut menginspirasi banyak orang untuk melakukan perjalanan serupa. Beberapa pelancong berusaha mencapai bus tersebut dengan menelusuri kembali jejak McCandless. Namun, sejumlah petualang tewas atau terluka dalam proses tersebut.

Ada juga yang memerlukan layanan pencarian dan penyelamatan saat mendaki dalam cuaca yang parah. Ada pula yang perlu diselamatkan saat menyeberangi sungai Teklanika atau Savage yang deras.

Keputusan untuk menyingkirkan bus tersebut pun diambil. Bus dipindahkan ke lokasi yang aman menggunakan helikopter Chinook CH-47.

Penyingkiran dilakukan oleh beberapa pihak

Operasi penyingkiran dilakukan melalui upaya bersama antara Department of Natural Resources (DNR) Alaska dengan Alaska Army National Guard.

Bus yang menjadi populer karena buku dan film Into the Wild. Lokasi bus ini berada di hutan belantara di Alaska sebelum akhirnya dipindahkan ke tempat yang aman.Alaska Department of Natural Resources Bus yang menjadi populer karena buku dan film Into the Wild. Lokasi bus ini berada di hutan belantara di Alaska sebelum akhirnya dipindahkan ke tempat yang aman.

“Bus akan disimpan di lokasi yang aman sementara DNR mempertimbangkan seluruh pilihan dan alternatif untuk tempat permanennya,” kata komisaris DNR, Corri A. Feige, mengutip Lonely Planet.

Feige menuturkan, mereka mendorong orang-orang untuk menikmati alam liar Alaska dengan aman. Pihaknya juga paham akan kepopuleran bus tersebut.

Namun, Feige mengatakan bahwa kendaraan yang terbengkalai, serta kondisinya yang semakin buruk, membutuhkan upaya penyelamatan yang berbahaya dan mahal.

“Terlebih lagi, bus merenggut nyawa beberapa pengunjung,” tutur Feige.

“Kami beruntung Alaska Army National Guard bisa melakukan pekerjaan tersebut sebagai misi pelatihan untuk mempraktikkan pengangkutan kendaraan melalui udara, tanpa biaya kepada publik maupun biaya tambahan kepada negara,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com