Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Bantu Pekerja Sektor Parekraf Terdampak Pandemi, Kemenparekraf Manfaatkan Platform Digital

Kompas.com - 25/06/2020, 17:21 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) mencatat, setidaknya ada 44.295 pekerja seni dan pekerja kreatif terkena dampak pandemi Covid-19.

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Josua Simanjuntak menjelaskan, para pekerja itu pun telah diajukan ke Kementerian Sosial untuk menerima bantuan sosial dari pemerintah.

Selain itu, Kemenparekraf secara mandiri juga akan terus melanjutkan program pendampingan dan pelatihan secara daring kepada Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) agar mendapat kompetensi yang dibutuhkan untuk kembali bekerja seusai pandemi.

Dia mengatakan itu dalam acara “Webinar Pemanfaatan Platform Digital Sebagai Sarana Showcase Musik Tanah Air” bersama narasumber yang juga praktisi di industri musik Wendi Putranto, Rabu (24/6/2020).

Baca juga: Kemenparekraf Susun Rencana Pemulihan Destinasi Pariwisata di Era New Normal

Josua menjelaskan, Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai langkah dan strategi pemulihan di sektor parekraf untuk menyambut kenormalan baru, salah satunya menggunakan platform digital.

Platform digital ini salah satunya disiapkan untuk subsektor kreatif yang terdampak, yaitu para pekerja seni yang kehilangan pekerjaan, termasuk para musisi di dalamnya.

“Kegiatan hari ini diharapkan bisa menjadi penyemangat bagi pekerja di industri musik untuk terus berkarya secara kreatif di tengah masa transisi menuju tatanan kenormalan baru,” ungkapnya.

Dia pun berharap, para musisi bisa menyesuaikan diri melalui pemanfaatan platform digital untuk membuka potensi pasar baru di ranah global karena digital berarti sudah tanpa batas.

Baca juga: Sosialisasikan Covid-19 Lewat Game, Kemenparekraf Fasilitasi 7 Pengembang Game Lokal

“Maka bersiap-siaplah para pemusik untuk berkarya yang terbaik,” katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Dalam pemaparannya, Josua menyampaikan, Kemenparekraf tengah menyiapkan program “Portamento” bagi musisi.

Program ini merupakan platform berbentuk aplikasi sebagai media pemasaran karya musik yang akan terhubung langsung dengan pembeli.

Melalui teknologi ini, musisi dapat mengunggah karya musik dengan data sebagai administrasi hak cipta yang akan terhubung dengan platform penyedia musik online, seperti Spotify, Youtube, Joox, dan lainnya.

Baca juga: Jaga Eksistensi Pariwisata Indonesia, Kemenparekraf Update Product Pariwisata untuk Pasar India

“Kami juga berharap, dengan protokol kesehatan yang sudah diresmikan oleh Kementerian Kesehatan, industri ekraf akan dapat segera kembali beraktivitas,” harapnya.

Dengan ini, dia juga berharap para musisi dapat kembali berkolaborasi dan tampil di depan publik.

“Sambil juga terus memanfaatkan digital sebagai sarana untuk menunjukkan karya-karya terbaik sehingga bisa diapresiasi oleh masyarakat luas,” katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com