Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Pariwisata Karimunjawa Kembali Buka

Kompas.com - 26/06/2020, 17:00 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tempat wisata di Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, sudah ditutup sejak 17 Maret 2020 guna mencegah penyebaran virus corona (Covid-19).

Kendati demikian, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara, Achid Setiawan, menuturkan, saat ini Karimunjawa siap menyambut era new normal.

“Karimunjawa ini yang paling hijau. Saat new normal dibuka, bisa dikasih tahu betapa masyarakat kita sangat sehat. Betul-betul menjaga kesehatan, sangat menerapkan protokol kesehatan,” kata Achid dalam webinar Jawa Tengah Tourism Forum bertajuk “Adventure Tourism Promotion and Marketing Strategies Under Covid-19/New Normal”, Kamis (25/6/2020).

Baca juga: 6 Aktivitas Wisata di Karimunjawa Selain Snorkeling dan Diving

Dia melanjutkan, para anggota Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sudah menunggu kapan Karimunjawa bisa dibuka untuk menyambut kembali wisatawan.

“Teman-teman sambil menunggu arahan Pemprov atau Pemda sudah bisa buka Karimunjawa,” tutur Achid.

Ia mengklaim pihaknya sudah siap membuka pariwisata Karimunjawa karena sudah melakukan sosialisasi protokol kesehatan ke beberapa pihak, seperti Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) dan Tourist Information Center (TIC) supaya jaga protokol kesehatan.

Kendati demikian, Achid mengakui adanya beberapa kesulitan yang bakal dialami calon wisatawan jika Karimunjawa sudah dibuka.

Adapun kesulitan yang dimaksud adalah moda transportasi menuju Karimunjawa. Salah satunya adalah penerbangan yang ditiadakan sementara.

Guna menyambut new normal, Achid menuturkan bahwa mereka juga akan mengawasi protokol kesehatan di pelabuhan dan bandara.

“Supaya tidak ada infeksi dari luar ke Karimunjawa. Perlu ada pembatasan-pembatasan. Kalau new normal dilaksanakan, kita sudah siap,” ungkap Achid.

Promosi digital

Saat ini, Achid mengatakan bahwa untuk pembelian tiket tempat wisata masih akan dilakukan secara manual.

Namun pihaknya akan berusaha untuk menuju ke tahap digital guna mengurangi kontak antar manusia. Pihaknya juga akan mempromosikan Karimunjawa secara digital.

Para wisatawan menikmati momen-momen matahari terbenam setelah snorkeling di Laut Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015). PT Pelni menawarkan pilihan wisata bahari seperti ke Karimunjawa menggunakan kapal feri.KOMPAS.COM/WAHYU ADITYO PRODJO Para wisatawan menikmati momen-momen matahari terbenam setelah snorkeling di Laut Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015). PT Pelni menawarkan pilihan wisata bahari seperti ke Karimunjawa menggunakan kapal feri.

Sebelumnya, obyek wisata Taman Nasional Karimunjawa ditutup menyusul Surat Edaran (SE) Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor SE. 1/MENLHK/SETJEN.1/3/2020 tertanggal 15 Maret 2020 tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Baca juga: Karimunjawa Ditutup karena Corona, Sejumlah Wisatawan Batal Liburan

Selain itu juga berdasar pada SE Dirjen Konsevasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor SE. 3/KSDAE/SET/PEG/1/3/2020, SE Gubernur Jawa Tengah dan Surat Kepala Disporapar Jateng Nomor 556/908 tentang penutupan sementara destinasi wisata dan tempat hiburan.

Wisatawan yang sudah terlanjur berlibur langsung diminta kembali ke Jepara. Hal tersebut, tutur Sekretaris Camat Karimunjawa, Nur Sholeh Eko Prasetyawan, membuat kunjungan wisatawan ke sana mengalami penurunan dratis.

Penurunan wisatawan pun berdampak pada para pedagang, restoran, hotel, pemandu wisata, dan lainnya.

"Prosentase penurunan tentu besar karena penutupan ini, masyarakat yang terdampak hanya bisa pasrah sambil menunggu semoga corona ini segera berlalu," ujar Nur kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com