Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminggu Buka, Begini Suasana Pantai Ancol pada Akhir Pekan

Kompas.com - 28/06/2020, 13:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) menjadi salah satu tempat wisata yang diizinkan buka kembali oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sejak 20 Juni lalu.

Sebelumnya, kawasan ini tutup selama sekitar tiga bulan akibat pandemi. Pantai kembali dibuka pada masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) transisi.

Seminggu setelah buka, bagaimana kondisi terkini Ancol yang identik dengan pantainya?

Menurut Dept Head Corporate Communication TIJA, Rika Lestari, pantai Ancol juga sudah buka dengan menerapkan protokol Covid-19, salah satunya adalah larangan berenang di pantai.

"Kami lakukan pembatasan. Jadi di pantai sendiri ada pembatasan yaitu orang tidak boleh berenang. Dan juga ada clustering di pantai, jadi ada ukuran 4x4 dengan jarak dua meter agar tidak ada singgungan fisik antar keluarga pengunjung," kata Rika dalam acara Live Streaming "Sosialisasi Kenormalan Baru Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif" yang diselenggarakan Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Ancol Buka Kembali, Ada Diskon Harga Tiket

Merasa penasaran, Kompas.com pun berkesempatan mengunjungi dan melihat langsung bagaimana penerapan protokol Covid-19 itu berjalan di pantai Ancol, Sabtu (27/6/2020).

Pos penjaga pantai atau lifeguard di pantai Ancol, Jakarta Utara. Hadirnya lifeguard di masa pandemi tak hanya mengawasi tingkah laku pengunjung di pantai, namun juga memastikan penerapan protokol Covid-19 berjalan dengan lancar.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Pos penjaga pantai atau lifeguard di pantai Ancol, Jakarta Utara. Hadirnya lifeguard di masa pandemi tak hanya mengawasi tingkah laku pengunjung di pantai, namun juga memastikan penerapan protokol Covid-19 berjalan dengan lancar.
Kompas.com mendatangi pantai Festival dan Carnaval yang biasanya menjadi tempat ramai pengunjung melakukan aktivitas renang.

Menurut pantauan Kompas.com, tak ada satu pun orang yang berenang di pantai. Hal ini karena pihak Ancol telah memberikan batas berupa tongkat dan tali yang menutup bibir pantai.

Penjaga pantai jadi benteng utama

Guna menjaga agar protokol larangan berenang itu dapat terlaksana dengan baik, pihak Ancol juga mengikut sertakan penjaga pantai sebagai benteng utama.

Seorang penjaga pantai yang tengah bertugas, Fadil, mengatakan, selama seminggu ini, tidak ada orang yang terlihat berenang di pantai.

Baca juga: Ancol Buka Hari Ini, Dufan Bisa Dikunjungi dan Larangan Berenang di Pantai

Kotak jaga jarak yang dikhususkan untuk keluarga yang berkunjung ke pantai Ancol. Kotak berukuran 4x4 dengan jarak dua meter itu berfungsi untuk menghindari kontak fisik antar keluarga yang berekreasi di pantai Ancol.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Kotak jaga jarak yang dikhususkan untuk keluarga yang berkunjung ke pantai Ancol. Kotak berukuran 4x4 dengan jarak dua meter itu berfungsi untuk menghindari kontak fisik antar keluarga yang berekreasi di pantai Ancol.
"Jadi aturan untuk pengunjung itu ya salah satunya, belum boleh berenang di pantai. Jadi hanya untuk sekadar lari pagi, foto-foto, lihat-lihat pemandangan. Jadi, untuk menyentuh air di pantai sedikit pun tidak diperbolehkan, karena sudah peraturannya dari manajemen kami seperti itu," jelas Fadil kepada Kompas.com.

Sembari berjalan, ia juga menunjukkan bagaimana penerapan clustering di pantai khusus keluarga.

Ia menunjukkan beberapa tempat khusus untuk keluarga. Tempat khusus itu berukuran 4x4 meter dengan jarak dua meter berjejer.

"Jadi udah ada jarak-jarak sendiri tuh. Satu kotak untuk satu keluarga. Enggak cuman ini sih, itu juga di jalan ada ditempelin lakban jaga jarak. Jadi yang jalan santai di sini juga harus berjarak," terangnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com