Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Travel Agent, Maskapai Pun Terpuruk Karena Covid

Kompas.com - 28/06/2020, 20:14 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 berakibat travel agent yang mengalami mati suri karena tidak bisa menjual paket perjalanan karena adanya pembatasan orang untuk pergi berwisata.

Country Manager of Indonesia dari International Air Transport Association (IATA) Rita Rompas mengatakan, industri penerbangan sama seperti travel agent yang mengalami mati suri akibat Covid-19.

"Travel agent mati suri, airlines juga mati suri pada saat ini. Kami melihat refund saja yang akan masuk ke BSP (skema penyelesaian tagihan) sampai bulan Juni itu sekitar 60 milyar dollar AS. Ini bukan main-main," kata Rita dalam webinar bincang bisnis ASITA bertajuk "New Normal Industri Penerbangan: Tata Niaga Baru BPW dan Airlines", Sabtu (20/6/2020).

Baca juga: Maskapai Diminta Jelaskan Soal Refund Tiket kepada Calon Penumpang

Hal tersebut diakui Rita menjadi tantangan pertama bagi maskapai pada masa pandemi. Selain itu, ia mengungkapkan tantangan lainnya yang tengah dihadapi maskapai yaitu berubahnya tren booking.

"Kalau kita lihat tren yang ada saat ini, booking-booking yang ada di penerbangan itu hanya bisa dilihat dalam tiga hari sebelum keberangkatan. Kalau kita compare dengan tahun-tahun sebelumnya, booking itu bisa dilakukan pada saat ada Travel Fair untuk dapat tiket murah sehingga orang berduyun-duyun untuk beli tiket domestik dan internasional di peak season," jelasnya.

Kondisi saat itu, menurut Rita sangat menguntungkan maskapai sehingga mereka dapat memprediksi berapa hasil penjualan dan pendapatan yang akan masuk tahun ini.

Namun, ia menjelaskan bahwa kondisi menguntungkan itu tidak akan terjadi pada maskapai tahun ini, akibat pembatasan perjalanan di setiap daerah dan negara.

"Data yang masuk, semua area itu tidak ada forward booking yang bisa dilihat dengan jumlah yang memuaskan," terangnya.

ILUSTRASI - Penumpang pesawat menunggu di bandara dengan menerapkan protokol social distancing. Shutterstock/People Image Studio ILUSTRASI - Penumpang pesawat menunggu di bandara dengan menerapkan protokol social distancing.

Refund tiket

Terkait refund tiket, IATA mengakui maskapai juga sedang dalam kondisi kekurangan pemasukan sehingga belum dapat mengembalikan dana dalam bentuk uang kepada travel agent dan konsumen.

Ia berharap agar travel agent dan penumpang dapat lebih sabar untuk menunggu proses pemulihan berlangsung dengan baik, salah satunya dengan diaktifkannya kembali penerbangan domestik.

"Kami harap semua bersabar, kita tunggu dulu masa pemulihan ini seperti apa, dan adanya penerbangan domestik kembali dibuka juga. Meski kita terbang dalam keadaan rugi karena adanya pembatasan-pembatasan di setiap daerah tapi kami tetap jalankan," tuturnya.

Baca juga: Ini Penyebab Lamanya Refund Tiket Pesawat dari Travel Agent

Sementara itu Direktur Niaga dan Kargo Garuda Indonesia Mochamad R Pahlevi, dalam kesempatan yang sama, mengaku optimis dengan adanya penerbangan domestik yang kembali dibuka, dapat menggairahkan kembali pemasukan Garuda Indonesia. 

Meski diakuinya, saat ini penerbangan domestik belum dapat sepenuhnya dilakukan dan tak dapat menutupi kerugian.

"Jadi kita menyambut baik untuk menggalakkan destinasi-destinasi Indonesia yang belum maksimal dikenal. Kami juga menyadari tak bisa sendirian dan butuh travel agent untuk promosikan ini," kata Rizal.

Ia juga mengatakan agar maskapai dan travel agent dapat duduk bersama mencari solusi menghadapi masalah ini khususnya refund.

Senada dengan Rizal, Senior Sales Manager Lion Air, Mochamad Helmi menaruh harapan pada operasional kembalinya Lion Air Group melayani rute domestik.

Ia juga menyebut masalah refund, hingga kini Lion Air Group telah berkomunikasi dengan travel agent dan para konsumen.

"Kami sudah sampaikan kepada seluruh perwakilan untuk membantu proses refund atau apapun itu kepada seluruh mitra kerja kami yang ada di seluruh Indonesia," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com