KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio menekankan kesiapan daerah, pelaku industri dan masyarakat masing-masing daerah dalam melaksanakan protokol kesehatan sangatlah penting.
"Jangan sampai dalam pelaksanaan new normal nanti malah terjadi peningkatan kasus baru," kata Wishnu, seperti dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/6/2020).
Pasalnya, kata Wishnutama, mengembalikan rasa percaya wisatawan itu butuh waktu lama. Sementara itu, memperbaiki protokol bisa dalam waktu satu atau dua hari.
Berangkat dari hal itu, Menparekraf menyatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) atau Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf) telah menyusun protokol kesehatan Cleanliness, Health and Safety (CHS).
Baca juga: Kemenpar Panggil Pengusaha OYO dan Red Doors, Untuk Apa?
"Protokol kesehatan tersebut diwujudkan dalam bentuk video edukasi dan handbook yang ditujukan kepada para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi krearif (parekraf)," katanya.
Dengan adanya protokol kesehatan tersebut, ia berharap, pemerintah daerah dapat terus mengawasi dan mengevaluasi penerapannya.
“Pariwisata merupakan bisnis yang sangat bergantung pada kepercayaan wisatawan domestik maupun internasional," tambah Wishnu.
Oleh karenanya, Wishnu menegaskan, dibutuhkan pengawasan yang ketat dalam penerapan protokol kesehatan tersebut.
Hal senada dikatakan Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf atau Baparekraf Kurleni Ukar.
Ia mengatakan, pemangku kepentingan, baik wisatawan, pelaku usaha maupun pekerjanya wajib mengikuti protokol kesehatan dengan ketat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.