Pasalnya pada 2017, pengembang aplikasi dan game berkontribusi 1,93 persen atau Rp 19.115,1 miliar terhadap produk domestik bruto sektor ekonomi kreatif Indonesia.
“Pada tahun yang sama, sektor ini dapat menyerap 44.733 tenaga kerja pada subsektor aplikasi dan game developer,” kata Syaifullah.
Meski begitu Syaifullah mengakui, industri gaming masih memiliki beberapa masalah, antara lain pembajakan, keamanan siber, serta pemerataan akses telekomunikasi.
Untuk itu, Asosiasi Game Indonesia (AGI) bersama LIPI dan Kominfo, sedang melakukan riset nasional untuk mengetahui kondisi terbaru ekosistem industri game Indonesia.
Pasalnya, ketersediaan data yang akurat menjadi poin penting dalam penyusunan kebijakan pengembangan ekosistem gaming nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.