Lee Seung Gi dan Jasper Liu terlihat takjub sambil berteriak untuk mengalahkan rasa takut mereka kala menuruni goa vertikal.
Goa Jomblang merupakan gua vertikal bertipe collapse doline. Goa ini terbentuk akibat proses geologi amblesnya tanah beserta vegetasi yang ada di atasnya ke dasar bumi yang terjadi ribuan tahun lalu.
Runtuhan ini kemudian membentuk sinkhole atau sumuran yang adalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah luweng.
Itulah yang membuat goa ini unik karena di dalamnya terdapat luas mulut goa sekitar 50 meter yang sering disebut dengan luweng Jomblang.
Baca juga: Mau Turun ke Goa Jomblang? Ini Dia Syaratnya...
Setelah menuruni tebing sedalam kurang lebih 60 meter ini, wisatawan pun akan sampai di dasar goa yang dipenuhi banyak pohon.
Pohon-pohon tersebut jutaan tahun lalu berada di permukaan, tapi karena proses geologi membuat tanah ambles dan membuat tanaman-tanaman tersebut berada di bagian dasar goa.
“Ada satu pohon yang sampai saat ini belum diketahui jenisnya. Beberapa waktu lalu peneliti yang datang pun belum mengetahui jenisnya apa,” kata salah seorang pemandu Aan Nurcahyo pada Kompas.com, Rabu (18/10/2017).
Dari dasar goa tersebut, wisatawan kemudian akan diajak masuk ke dalam goa horizontal menuju luweng Grubung.
Di sana ada sebuah ruangan cukup luas, tapi ketika musim hujan datang jalanan akan licin karena dipenuhi tanah liat yang bercampur dengan air.
Baca juga: Bosan ke Malioboro? Coba Petualangan ke Gua Jomblang
Namun wisatawan tetap bisa berjalan dengan cukup baik karena sudah ada batuan yang dipasang pengelola untuk pijakan serta lampu untuk menerangi jalan.
Setelah menempuh perjalanan sejauh 300 meter, pengunjung bisa mendengar bunyi air yang mengalir deras dari sungai bawah tanah.