Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendakian Gunung Ciremai Masih Ditutup

Kompas.com - 03/07/2020, 09:07 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor


KUNINGAN, KOMPAS.com - Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) dalam masa pandemi Covid-19 ini masih menutup pendakian ke puncak gunung tertinggi di Provinsi Jawa Barat itu.

Namun, sejak 26 Juni 2020 sudah membuka jalur "trekking" khusus bagi warga yang berasal dari wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) saja.

"Kalau pendakian untuk sampai ke puncak Gunung Ciremai belum dibuka," kata Humas Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Agus Yudantara di Kabupaten Kuningan, Kamis (2/7/2020).

Menurut dia sampai saat ini TNGC masih melakukan kajian untuk pembukaan pendakian dan menunggu perkembangan pandemi COVID-19.

Selain itu, TNGC juga masih menunggu arahan dari Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 pusat serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terkait pembukaan jalur pendakian.

Pendaki melewati jalur pendakian Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Pendaki melewati jalur pendakian Gunung Ciremai dari Base Camp Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Gunung Ciremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat yang memiliki ketinggian 3.078 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Untuk pembukaan masih dalam kajian dan menunggu perkembangan pandemi serta arahan tim GTPP COVID-19 pusat dan juga dari Kementerian LHK," katanya.

Ia menambahkan TNGC mulai tanggal 26 Juni 2020 lalu sudah membuka jalur "trekking". Hanya saja, masih dikhususkan untuk warga yang berasal dari wilayah Ciayumajakuning. Trekking hanya untuk perjalanan satu hari saja alias tidak menginap di gunung.

"Trekking sejak tanggal 26 Juni lalu sudah dibuka. Sementara baru warga Ciayumajakuning saja," katanya.

Pihaknya menegaskan bahwa untuk "trekking" ini warga tidak boleh sampai ke puncak Gunung Ciremai dan jam oprasional juga dibatasi dari jam 09.00 WIB sampai 15.00 WIB.

"Kalau 'trekking' sampai pos yang sudah ditentukan misal pos 3 bisa dilakukan dengan catatan tidak berkemah dengan jam operasional jam 09.00 WIB sampai jam 15.00 WIB sudah kembali ke pos 1," demikian Agus Yudantara. (Khaerul Izan/Andi Jauhary)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com