JAKARTA, KOMPAS.com - Kuota pendakian Gunung Lawu kini dibatasi setelah viral video membludaknya pendaki ke gunung di Jawa Tengah tersebut, Sabtu (4/7/2020).
Pada video tersebut tampak ratusan orang terlihat berdiri berjuble menunggu antrean di basecamp Candi Cetho.
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Lapangan Bidang Destinasi Dinas Pariwisata dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Sunardi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Perhutani dan pemerintrah daerah setempat.
Adapun keputusan yang didapat adalah dengan membatasi jumlah pendaki, berlaku mulai Minggu, 5 Juli 2020.
"Akhirnya, kemarin koordinasi dengan pihak Perhutani dan Pemda, kami batasi 500 per hari. Protokol lainnya masih sama, hanya dulu belum ada batasan karena biasanya landai-landai sebelum Covid hanya 300-400 pendaki," katanya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/7/2020).
Ia pun membenarkan bahwa video tersebut kejadiannya di jalur pendakian via Candi Cetho.
Baca juga: 4 Jalur Pendakian Gunung Lawu, Kamu Biasa Pilih yang Mana?
"Betul, itu pendakian via Cetho, tetapi video itu diambil saat ada rombongan dari Sragen sejumlah 110 pendaki dan 25 orang pendamping, ditambah antre pengecekan perlengkapan dan briefing, sehingga terjadi kemacetan di depan loket Candi Cetho," jelasnya.
Selain itu, terkait lonjakan tak biasa pendakian Gunung Lawu ini dikarenakan faktor para pendaki yang sudah terlalu lama berada di rumah dan tak dapat mendaki gunung.
Baca juga: Gunung Lawu Kembali Buka, Warganet Ramai Unggah Foto Kenangan Mendaki
Menurutnya, baru beberapa gunung saja yang mulai buka kembali pendakian, termasuk Gunung Lawu.
Lanjutnya, terkait surat izin masuk kawasan konservasi (SIMAKSI) selama masa pandemi tidak dilakukan di pos pendakian.
"Tetapi sudah diatur di basecamp bawah, itu ada tiga basecamp," terangnya.
Para calon pendaki diminta mengisi formulir pendakian terlebih dahulu, hal ini guna menghindari penumpukan.
Sunardi mengaku telah menyiapkan beberapa antisipasi lain jika terjadi penumpukan.
"Untuk ke depan, saya siapkan antisipasi, mengisi (formulir) sore, yang malam belum bisa mengisi," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.