Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekuatan Paspor Kelas Atas Melemah Selama Pandemi, Ini Alasannya

Kompas.com - 08/07/2020, 09:40 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

Sumber PRNewswire


JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 telah memasuki fase di mana setiap negara mulai hati-hati membuka kembali perbatasan, serta memikirkan seperti apa kebebasan bepergian saat situasi berakhir.

Pekan lalu, Uni Eropa (UE) merilis daftar negara-negara yang akan diizinkan masuk ke daerahnya mulai 1 Juli.

Izin tersebut didasari kriteria kesehatan dan keselamatan, di mana termasuk di dalamnya adalah negara-negara, seperti Australia, Kanada, Jepang, dan Korea Selatan.

Melansir PRNewswire, negara-negara tersebut juga mendapatkan nilai tinggi pada Henley Passport Index, yang merekam peringkat paspor dunia dari negara-negara berdasarkan kebebasan perjalanan warganya.

Namun, pada rilis tersebut, UE mengeluarkan Amerika Serikat dari daftar. Hal yang sama juga terjadi pada Brazil dan Rusia.

Hal ini dianggap sebuah langkah teguran pedas dari UE, karena penanganan pandemi dinilai buruk di negara-negara tersebut.

Kendati demikian, teguran itu tak tercermin dalam peringkat terbaru yang tidak memperhitungkan larangan perjalanan sementara.

Melihat hal ini, Ketua Henley & Partners sekaligus penemu konsep indeks paspor, Christian H. Kaelin mengatakan, keputusan final dari UE ini mengindikasikan masih ada lagi pergolakan yang akan terjadi.

"Lihatlah paspor AS, misalnya pada tahun 2014, ia memegang posisi nomor satu dunia dalam indeks kami," kata Christian.

"Tetapi warga AS saat ini memiliki kebebasan perjalanan yang jauh lebih sedikit daripada kebanyakan warga negara yang kaya, negara-negara industri dan bahkan dari beberapa negara yang kurang berkembang, yang secara efektif dikunci Eropa," lanjutnya, seperti dikutip PRNewswire.

Baca juga: Seberapa Kuat Paspor Indonesia pada 2020? Ini Peringkatnya

Ilustrasi paspor Jepang. SHUTTERSTOCK/TIERNEYMJ Ilustrasi paspor Jepang.

Ia menambahkan, dalam beberapa bulan mendatang, dirinya melihat akan munculnya hirarki global baru dalam hal perjalanan.

Hirarki tersebut, kata dia, akan dipimpin oleh negara-negara yang secara efektif telah berhasil mengelola pandemi.

"Sementara negara-negara yang menangani pandemi dengan buruk, akan tertinggal," terangnya.

Paspor AS sebelumnya selalu berada di peringkat 10 besar, artinya warga negaranya dapat mengakses 185 negara tujuan tanpa visa.

Namun, di bawah larangan UE saat ini, warga AS memiliki tingkat kebebasan perjalanan yang sekiranya sama dengan warga Uruguay dan Meksiko, di mana masing-masing peringkat 28 dan 25.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber PRNewswire
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com