Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Labuan Bajo Digemari Wisatawan

Kompas.com - 08/07/2020, 13:48 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Selain Bali, destinasi wisata di Indonesia yang populer bagi wisatawan yaitu Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bukan hanya wisatawan nusantara (wisnus), daerah yang masuk dalam Kabupaten Manggarai Barat ini juga menjadi favorit wisatawan mancanegara (wisman).

Lantas apa yang membuat Labuan Bajo begitu digemari wisatawan?

Menurut Tour Consultant ATS Vacations, Andrew Steve dalam Travel Talk Kompas.com bertema "Ngulik Seputar Jalan-jalan di Labuan Bajo", Selasa (7/7/2020), Labuan Bajo digemari wisatawan karena memiliki keindahan alam yang natural.

"Labuan Bajo ada apa sih kok digemari wisatawan? Labuan Bajo ini digemari karena keindahan alamnya yang natural, dari sisi pulaunya, pantainya sampai keindahan laut yang beragam," kata Andrew.

Baca juga: Gratis, Masuk ke Tempat Wisata di Labuan Bajo, Simak Caranya

Dari segi keindahan pulau, kata dia, Labuan Bajo memiliki destinasi Pulau Padar, Pulau Kelor, Pulau Rinca, dan Pulau Kanawa yang memukau.

Tak hanya itu, keindahan Labuan Bajo juga dapat terlihat dari beberapa pantainya yang digunakan sebagai spot diving atau snorkeling.

"Misalnya di Taka Makassar, terus yang terkenal lagi nih ada Manta Point di mana kita di situ bisa diving snorkeling bersama Manta, ikan pari terbesar di situ. Terus ada juga Batu Bolong Reef juga terkenal di sana," terangnya.

Pink Beach di Komodo National Park. SHUTTERSTOCK/PRAWAT THANANITHAPORN Pink Beach di Komodo National Park.

Tak habis pada segi keindahan alamnya saja, Labuan Bajo juga mampu menarik wisatawan dari segi budayanya dan kearifan lokal warga setempat.

Menurutnya, warga setempat dapat memadukan keindahan alam beserta budaya daerahnya untuk dijadikan daya tarik wisata.

Baca juga: Mau Wisata ke Labuan Bajo? Bakal Ada Registrasi Online untuk Turis

Ia mencontohkan salah satu daerah wisata yaitu Kampung Wae Rebo atau Bukit Wae Rebo. Kampung ini terletak pada ketinggian 1.200 mdpl yang mana wisatawan perlu berjuang untuk sampai ke sana.

Namun, rasa lelah wisatawan akan terbayarkan ketika sampai di Wae Rebo dan melihat pemandangan alam berupa gunung-gunung berpadu dengan tujuh rumah adat berbentuk kerucut.

Wisatawan akan memakan kurang lebih sekitar 3-4 jam perjalanan kaki untuk sampai ke sana.

Keindahan Komodo di Pulau Komodo.SHUTTERSTOCK/SERGEY URYADNIKOV Keindahan Komodo di Pulau Komodo.

Melihat hewan endemik Komodo hanya di Pulau Komodo, Labuan Bajo

Selain keindahan alamnya, Labuan Bajo juga terkenal sebagai rumah bagi hewan endemik Indonesia yaitu Komodo yang terdapat di Taman Nasional Komodo.

Menurutnya, wisatawan selalu tertarik untuk singgah ke Labuan Bajo, salah satunya karena keberadaan hewan endemik dan ingin melihatnya secara langsung.

"Alasan yang sangat kuat kenapa orang ke Labuan Bajo adalah, kita bisa melihat hewan endemik dari Indonesia, Komodo. Hewan purbakala, habitatnya cuma ada di Pulau Komodo aja," ungkapnya.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik ke Labuan Bajo?

Tak heran, jika jumlah kunjungan wisatawan di Labuan Bajo terus meningkat. Hal tersebut sempat diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus, seperti diberitakan Kompas.com, 14 Januari 2020.

"Jumlah kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo selama 2019 sebanyak 184.208 orang," ungkap Agustinus kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2020) malam.

Angka tersebut, lanjut dia, mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2018, yaitu 163.807 wisatawan.

Wisata Labuan Bajo sendiri sudah mulai buka kembali sejak 15 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan salah satunya reservasi online bagi para pengunjung.

Baca juga: Turis Mulai Bisa Kunjungi NTT pada 15 Juni

Sebelumnya, Labuan Bajo menutup daerah wisatanya guna mendukung pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 di tempat wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com