Pengelolaan sampah plastik
Laporan BBC Indonesia yang dikutip Kompas.com menuturkan, masyarakat Baduy selama ini tidak pernah kesulitan mengolah sampah.
Hal ini karena mereka hanya mengolah sampah organik yang akan terurai dengan sendiri. Namun meningkatnya wisatawan yang bertandang ke sana membuat mereka membuka usaha.
Adapun usaha yang dibuka adalah warung-warung yang menjual produk makanan dan minuman berkemasan plastik.
Alhasil, penggunaan pun plastik semakin marak. Mereka kebingungan mengatasi tumpukan sampah plastik.
“Penduduk sekitar membakar sampah. Selebihnya kurang tahu, mereka juga belum tahu cara mengolah sampah plastik,” ungkap Deri.
“Jadi sekarang hanya dikumpulin dari tempat-tempat sampah, lalu kalau sore dibakar,” lanjutnya.
Baca juga: Bagaimana Perubahan Baduy Sejak Menjadi Kawasan Wisata?
Guna mengurangi tumpukan sampah plastik dan membantu masyarakat Baduy mengelola sampah plastik, Bima menuturkan, pihak tur operator memiliki peran.
Menurutnya, mereka harus memasukkan program wisata ramah lingkungan saat berkunjung ke Baduy. Hal ini guna menjaga keasrian alam di sana.
“Semakin banyak orang, semakin banyak limbah. Satu-satunya cara untuk mengurangi adalah dengan membuat program. Misalnya bawa kantung sampah sendiri,” kata Bima.
Wisatawan yang membawa kantung sampah sendiri saat berkunjung bisa membantu dengan mengambil sampah plastik yang berserakan di jalan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.