Pemerintah Dukung Geopark Belitung Bisa Berstatus UNESCO Global Geopark

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan mendukung agar geopark Belitung (Kepulauan Bangka Belitung) bisa menyusul lima geopark Indonesia yang kini statusnya menjadi UNESCO Global Geopark.

Adapun lima geopark Indonesia yang sudah berstatus UNESCO Global Geopark adalah yakni Batur, Cileutuh, Gunung Sewu, dan Rinjani.

Baca juga: Tak Berhasil Raih UNESCO Global Geopark, Belitung Berharap Bantuan Diplomasi

Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Maritim dan Investasi Safri Burhanuddin.

"Belitung itu sudah jadi geopark nasional sejak tiga tahun lalu dan diajukan ke UNESCO juga bersamaan dengan Kaldera Toba," katanya di Jakarta, Rabu (8/7/2020), seperti dikutip dari Antara.

Menurut Safri, geopark Belitung unik karena wilayahnya yang mencakup perairan, berbeda dengan geopark lainnya yang berupa dataran.

Safri berharap Belitung bisa jadi contoh taman bumi yang unik untuk jadi standar geopark dunia. Selain itu, geopark Belitung yang juga mencakup beberapa pulau kecil sekitarnya menggambarkan karakter Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

https://belitonggeopark.net Nam Salu Open Pit

"Raja Ampat, Halmahera, Pulau Komodo itu juga ke depan akan kita usulkan jadi geopark nasional karena lokasinya menarik," katanya.

Sebelumnya, ia menjelaskan proses Kaldera Toba menjadi Global Geopark merupakan usaha panjang pemerintah sejak 2015.

Pada 2017, inisiasi menjadikan Kaldera Toba sebagai geopark dunia juga gagal karena belum terbentuknya manajemen secara rapi.

Baca juga: Resmi, Kaldera Toba Ditetapkan Sebagai UNESCO Global Geopark

"Berdasarkan pengalaman itu, kami terus genjot dan kami tekankan kalau manajemen itu yang utama. Jangan sampai gagal lagi," katanya.

Safri juga menuturkan pihaknya terus mendorong pengelolaan yang lebih baik termasuk juga meminta adanya edukasi publik soal geopark Kaldera Toba. Demikian pula soal standarisasi pemandu wisata.