Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Kelimutu Buka, Simak 4 Fakta Menariknya

Kompas.com - 12/07/2020, 18:39 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Danau Tiga Warna Kelimutu di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) resmi dibuka kembali dengan menerapkan protokol kesehatan, Sabtu (11/7/2020).

Jika ingin berkunjung ke sana, kamu perlu tahu beberapa fakta menarik seputar danau yang kerap beragnti warna agar pengalaman semakin menarik.

Baca juga: Danau Tiga Warna Kembali Dibuka, Wisatawan Diminta Patuhi Protokol Kesehatan

Berikut beberapa fakta menarik seputar Danau Kelimutu yang telah Kompas.com rangkum dari berbagai sumber.

1. Memiliki tiga warna

Nama “Danau Tiga Warna” disematkan pada danau yang terletak di puncak Gunung Kelimutu karena memiliki tiga warna yang berbeda.

Seiring berjalannya waktu, warna-warna tersebut kerubah berubah. Saat ini, Danau Kelimutu memiliki air berwarna hijau, putih, dan merah.

2. Ada legenda dibalik warna danau

Danau Kelimutu memiliki legenda yang masih melekat hingga kini. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, warna yang dilihat memiliki arti, serta kekuatan alam tersendiri.

Warna biru atau “Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dipercaya menjadi tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang meninggal pada usia muda.

Sementara warna merah atau “Tiwu Ata Polo” diyakini sebagai tempat berkumpul arwah dari orang-orang yang semasa hidupnya kerap berbuat jahat.

Baca juga: Meneguk Pagi di Puncak Kelimutu

Sementara kepercayaan akan tempat berkumpulnya arwah para leluhur yang meninggal ketika tua ada di warna putih atau “Tiwu Ata Mbupu.

3. Perubahan warna danau memiliki jadwal

Perubahan warna air dalam danau tersebut memiliki jadwal. Kepala Balai TN Kelimutu, Agus Sitepu, beberapa waktu lalu menuturkan kepada Kompas.com, biasanya perubahan danau terjadi pada bulan Februari – Maret.

Namun pada saat itu, air dalam “Tiwu Ata Polo” mengalami perubahan warna pada Desember 2018 dari hijau toska ke hijau tua/daun. Bahkan selama beberapa hari menjadi hijau dominan kecoklatan.

Perubahan warna umumnya terjadi karena adanya perubahan aktivitas vulkanik, geologi, dan faktor luar seperti hujan atau matahari. Hal ini memengaruhi komposisi kandungan air.

Baca juga: Kelimutu, Salah Satu Gunung Terindah di Dunia

Perubahan warna Danau Kelimutu tercatat sudah terjadi sebanyak 44 kali mulai 1915 – 2011. Danau “Tiwu Ata Polo” adalah danau yang paling sering mengalami perubahan warna.

Danau Kelimutu yang sudah berubah warna dalam bulan Desember 2018.ARSIP BALAI TN KELIMUTU Danau Kelimutu yang sudah berubah warna dalam bulan Desember 2018.

4. Upacara adat dan pemberian persembahan

Masyarakat setempat percaya bahwa Danau Tiga Warna merupakan tempat keramat, serta memberi kesuburan pada daerah sekitarnya.

Alhasil, upacara adat pun sering dilakukan. Masyarakat memberi persembahan berupa hasil bumi kepada arwah danau tersebut.

Danau Kelimutu terletak di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu. Untuk mencapai obyek wisata tersebut, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 45 km dari Ende, atau 13 km dari Kampung Moni.

Perjalanan bisa dilanjutkan dengan berjalan kaki selama kurang lebih 30 menit dari kampung tersebut sebelum mencapai gerbang Taman Nasional Kelimutu.

Harga tiket yang ditawarkan berbeda antara wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman. Wisnus dikenakan Rp 20.000 per orang, sementara wisman Rp 150.000 per orang.

Protokol kesehatan Danau Kelimutu

Apabila ingin berkunjung ke Danau Kelimutu pada era new normal, terdapat beberapa tata cara yang telah diatur dalam Rekomendasi Bupati Ende nomor BU.556/DISPAR.03/496/VI/2020.

Baca juga: Kelimutu, Keajaiban Alam Tanah Flores

Wisatawan wajib mengenakan masker, dan mematuhi jumlah kapasitas pengunjung kawasan Taman Nasional (TN) Kelimutu maksimal 200 orang per hari.

Selanjutnya, wisatawan wajib melakukan tes suhu tubuh dan tidak boleh melebihi 37,5 derajat Celcius. Wisatawan juga wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir yang telah disediakan di beberapa titik dalam kawasan TN.

Selama berada di dalam kawasan TN, wisatawan harus menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarang, serta tidak melakukan tindakan vandalisme.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com