Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Baduy Terima Lagi Wisatawan, Ini Aturannya

Kompas.com - 13/07/2020, 15:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Polemik soal kawasan wisata Baduy kini telah mencapai titik temu setelah ada pertemuan antara Pemerintah Lebak dengan Lembaga Adat Baduy pada Jumat (10/7/2020).

Kepastian titik temu ini disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Lebak Imam Rismahayadin dalam keterangan kepada Kompas.com.

Adapun titik temu tersebut mengeluarkan tiga poin, salah satunya adalah warga luar Baduy masih boleh berkunjung. Warga Baduy berprinsip, menutup kunjungan berarti memutus tali silaturahim.

Baca juga: Ketika Warga Baduy Tak Ingin Lagi Terima Wisatawan

Poin penting lain adalah Lembaga Adat Baduy mengganti istilah "wisata" dengan "saba". Sebab, kata "wisata" dianggap sebagai tontonan, hiburan, dan pengembangan.

Sementara adat budaya Baduy adalah tuntunan saling menghargai dan menjaga satu sama lainnya, baik itu dengan pencipta, manusia, maupun alam semesta.

Oleh karena itu, istilah yang tepat adalah "saba" yang artinya silaturahim dengan saling menjaga dan menghargai adat istiadat.

Oleh karena itu, penamaan wisata Baduy atau destinasi wisata Baduy harus diganti dengan Saba Budaya Baduy.

Baca juga: Liburan ke Baduy, Wisatawan Bisa Jajal Hidup ala Suku Baduy

Penamaan itu harus diganti di semua media, baik papan petunjuk arah jalan, billboard, reklame, ataupun nomenklatur yang ada di kementerian/departemen/lembaga/dinas/instansi.

Kemudian kantor, stakeholder lainnya, termasuk di media massa, cetak elektronik, dan media sosial.

Poin hasil pertemuan lain adalah membantah klaim Heru Nugroho yang mendapat amanat dari masyarakat budaya Baduy melalui lembaga adat untuk menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, kata Rismayahadi, saat itu yang hadir pada saat itu hanya tiga orang tetua dan mereka sama sekali tidak tahu isi surat, melainkan hanya disuruh cap jempol.

Baca juga: Bagaimana Perubahan Baduy Sejak Menjadi Kawasan Wisata?

Persoalan sampah

Terkait pencemaran lingkungan akibat sampah pelastik, Lembaga Adat Baduy telah menunjuk petugas kebersihan.

Ke depan, semua tamu Saba Budaya Baduy juga wajib mengisi buku tamu dan mencatatkan maksud tujuan silaturahim Saba Budaya.

Semua akan diatur dan ditata sesuai yang tertuang dalam Perdes Kanekes Nomor 1 Tahun 2007 tentang Saba Budaya dan Perlindungan Masyarakat Tatar Kanekes.

Imam Rismahayadin merespons dengan baik poin-poin yang disampaikan oleh Lembaga Adat Baduy dan secepatnya akan melakukan koordinasi lintas sektor untuk pelaksanaannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com