JAKARTA, KOMPAS.com – Sejak resmi dibuka kembali pada 8 Juni 2020, kini hampir seluruh jenis wisata di Kabupaten Garut telah dibuka.
Namun, beberapa waktu lalu terdengar kabar tempat wisata di Garut terancam tutup karena banyak wisatawan yang tidak pakai masker.
Hal ini pun ditanggapi oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gun Gun. Ia menuturkan, hal tersebut hanyalah peringatan.
“Kami tidak ada rencana melakukan penutupan tempat wisata. Itu sebagai salah satu peringatan. Makanya petugas (di tempat wisata) terus lakukan edukasi,” ujar Budi kepada Kompas.com, Rabu (15/7/2020).
“Di tempat wisata tidak pakai masker itu bahaya. Ini bukan masalah ditutup atau tidak, tapi orang mau berwisata harus taati protokol kesehatan,” lanjutnya.
Baca juga: Pariwisata Garut Siap Terima Turis, Cukup Ukur Suhu Tubuh Saja
Terkait penutupan tempat wisata, Budi menuturkan, hal tersebut akan dilihat per kasus, seperti berapa banyak wisatawan yang tidak pakai masker, dan bagaimana pengelola memperingatkan wisatawan.
Jika protokol kesehatan yang sudah diterapkan dalam tempat wisata tidak ditaati oleh pengelola dan wisatwan, maka Dinas Pariwisata Kabupaten Garut akan melakukan evaluasi.
“Kami juga punya kewajiban terkait bagaimana keselamatan masyarakat jadi fokus utama, tapi ekonomi harus bergerak. Penutupan tempat wisata akan ada evaluasi berkala, tidak langsung ditutupm” ungkap Budi.
Baca juga: Garut Kembali Dibuka, Ini Rekomendasi 8 Tempat Wisatanya
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.