Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Wisata ke Yogyakarta? Tunda Dulu Sampai Agustus

Kompas.com - 16/07/2020, 08:01 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F.

Editor

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Yogyakarta tengah mencoba memantapkan berbagai protokol pencegahan Covid-19 di sejumlah tempat wisata dengan melakukan uji coba terbatas.

Oleh karena itu, Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau rombongan wisatawan umum dari luar daerah untuk menunda kunjungan hingga Agustus 2020.

“Yang dimaksud rombongan wisatawan umum adalah rombongan yang berasal dari kelompok yang berbeda-beda di masyarakat. Dimohon kesabarannya apabila ingin mengunjungi Yogyakarta karena saat ini kami masih dalam tahap uji coba terbatas,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Rabu (15/7/2020).

Sementara itu untuk rombongan wisatawan keluarga atau berasal dari komunitas yang homogen serta dari dinas tertentu yang terseleksi secara ketat, masih diperbolehkan mengunjungi tempat wisata di Yogyakarta.

Menurut Heroe, Kota Yogyakarta pada saat ini masih masuk dalam tahap kebangkitan “Jogja untuk Jogja” yang berarti lebih memprioritaskan kunjungan wisatawan dari warga Kota Yogyakarta atau DIY.

Apalagi, lanjutnya, terlebih belum semua tempat wisata di Yogyakarta kembali dibuka secara penuh.

Sejumlah obyek wisata yang saat ini dibuka dan terus dievaluasi di antaranya adalah kawasan Malioboro, Taman Pintar, Taman Sari, Museum Sonobudoyo dan Keraton Yogyakarta. Seluruh obyek wisata tersebut menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19.

“Di sejumlah media sosial sudah ramai dengan promo dari sejumlah biro perjalanan wisata yang menjual paket wisata ke DIY, seperti kunjungan ke pantai dan kemudian ke Malioboro. Untuk destinasi di Yogyakarta, kami mohon kesabarannya karena prinsip kehati-hatian sangat penting dilakukan supaya tidak terjadi penularan virus corona. Pada saatnya nanti, Yogyakarta akan terbuka untuk semua,” katanya.

Surat yang perlu dibawa

Sementara itu, bagi wisatawan dari luar daerah yang datang ke Yogyakarta, meskipun dari rombongan keluarga atau perjalanan dinas, tetap diminta untuk membawa surat keterangan sehat.

“Khusus untuk wisatawan dari zona merah atau hitam, diminta membawa hasil rapid test dan dari mancanegara diminta membawa hasil PCR. Itu sesuai arahan Pergub DIY,” katanya.

Bagi wisatawan yang tidak membawa surat keterangan sehat maupun hasil rapid test nonreaktif dan PCR negatif tidak akan diperbolehkan turun dari kendaraan.

“Atau jika ada wisatawan yang kebetulan dalam perjalanan kemudian sakit, juga tidak diperbolehkan turun dari kendaraan,” katanya.

Pengecekan surat keterangan sehat tersebut akan dilakukan oleh petugas di tempat khusus parkir (TKP).

Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat. KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat.

“Untuk wisatawan rombongan, bisa diwakili oleh tour leader atau kepala keluarga dengan menyampaikan secara lengkap data rombongan, nomor telepon, tempat menginap dan keterangan lainnya,” katanya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Turis China Jatuh ke Jurang Kawah Ijen, Sandiaga: Wisatawan agar Dipandu dan Mengikuti Peraturan

Travel Update
8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

8 Kesalahan Saat Liburan Berkelompok, Awas Bisa Cekcok

Travel Tips
Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Sandiaga Bantah Iuran Pariwisata Akan Dibebankan ke Tiket Pesawat

Travel Update
Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Hari Kartini, 100 Perempuan Pakai Kebaya di Puncak Gunung Kembang Wonosobo

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com