Saat ini, aplikasi yang digunakan adalah Visiting Jogja. Nantinya, aplikasi dari Dinas Pariwisata DIY itu akan terintegrasi dengan semua pengelola tempat wisata di Yogyakarta.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinpar Kulon Progo, Muhamad Juaini menyampaikan, pihaknya tengah mendorong semua tempat wisata dan calon pengunjung menggunakan aplikasi ini.
Visiting Jogja hanya bisa diunduh lewat smartphone. Di dalamnya ada banyak obyek wisata pilihan di DIY, lengkap dengan tarif masuk.
Calon pengunjung harus mengisi data diri sebelum memilih tempat wisata yang diminati. Aplikasi merekam pemesanan tiket dan data-data calon pengunjung.
Baca juga: Tren Wisata di Yogyakarta Selama New Normal, Alam dan Budaya
Setelah memesan, calon pengunjung akan menerima notifikasi berupa barcode sebagai penanda kunjungan. Pemindai barcode dilakukan di pintu masuk tempat wisata atau dekat loket pembayaran.
Sementara mereka yang tidak menggunakan aplikasi akan dilayani tersendiri di pintu loket.
"Tapi tetap memakai smartphone. Bedanya hanya dilayani petugas loket di lokasi. Notifikasinya lewat WhatsApp," kata Juaini di kesempatan berbeda.
Sementara itu, dengan sistem ini, maka pemerintah bisa turut mengawasi saat tantangan pandemi Covid-19.
"Kalau ada dugaan Corona, kita bisa melakukan tracing dengan lebih cepat,” kata Juaini.
Baca juga: Syarat Terbaru Menginap di Hotel Yogyakarta bagi Wisatawan Luar Daerah
Juaini mengungkapkan, saat ini Pulepayung dan Kalibiru siap memanfaatkan aplikasi. Ia mengharapkan, tempat wisata lain juga mengikuti.
"Kita mendorong 19 tempat wisata lain,” kata Juaini.