Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Wisata Kulon Progo Akan Terapkan Reservasi Online

Kompas.com - 16/07/2020, 09:20 WIB
Dani Julius Zebua,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.comKulon Progo berencana menerapkan sistem pemesanan online untuk semua tempat wisatanya.

Adapun pemesanan online akan memanfaatkan aplikasi yang bisa diunduh lewat smartphone.

Baca juga: Wisata ke Yogyakarta di Tengah Pandemi, Gunakan Aplikasi Visiting Jogja

Pemerintah Kabupaten Kulon Progo menargetkan, rencana tiket online untuk tempat wisata sudah terealisasi pada akhir masa tanggap darurat.

"Harapan kami akhir masa tanggap darurat ini (reservasi online) bisa direalisasikan," kata Asisten Daerah Bidang Perekonomian Pembangunan dan Sumber Daya Alam Kulon Progo, Bambang Tri Budi Harsono di tempat wisata Gunung Kuniran, Temon, Rabu (15/7/2020).

Pemesanan online menjadi salah satu langkah pemerintah untuk kembali menggeliatkan sektor pariwisata, khususnya pada tempat wisata selama pandemi Covid-19.

Lewat sistem ini, maka aktivitas ekonomi warga kembali hidup, diikuti dengan protokol kesehatan yang tetap bisa dilakukan.

Baca juga: Catat, 5 Tempat Wisata di Bukit Menoreh Kulon Progo Buka Minggu Ini

Reservasi online juga dirasa lebih menguntungkan semua pihak. Pengelola tempat wisata bisa menyiapkan diri menerima pengunjung, mengurangi antrean, dan menerapkan minimal kontak antara pelaku wisata dengan pengunjung.

Pemerintah dan pengelola bisa sama-sama mengawasi jalannya kegiatan tempat wisata, terutama memudahkan pencarian jejak pasien Covid-19 jika terjadi penularan di sana.

“Karena itu aplikasi ini harus bisa segera direalisasikan,” kata Bambang.

 

Spot Bintang dan Jeep Wilis di Kalibiru 2 di dekat destinasi Pulepayung. Kalibiru 2 akan beroperasi pada sehari setelah lebaran. Dokumentasi Pokdarwis Kalibiru Spot Bintang dan Jeep Wilis di Kalibiru 2 di dekat destinasi Pulepayung. Kalibiru 2 akan beroperasi pada sehari setelah lebaran.
Saat ini, aplikasi yang digunakan adalah Visiting Jogja. Nantinya, aplikasi dari Dinas Pariwisata DIY itu akan terintegrasi dengan semua pengelola tempat wisata di Yogyakarta.

Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinpar Kulon Progo, Muhamad Juaini menyampaikan, pihaknya tengah mendorong semua tempat wisata dan calon pengunjung menggunakan aplikasi ini.

Visiting Jogja hanya bisa diunduh lewat smartphone. Di dalamnya ada banyak obyek wisata pilihan di DIY, lengkap dengan tarif masuk.

 

Calon pengunjung harus mengisi data diri sebelum memilih tempat wisata yang diminati. Aplikasi merekam pemesanan tiket dan data-data calon pengunjung.

Baca juga: Tren Wisata di Yogyakarta Selama New Normal, Alam dan Budaya

Setelah memesan, calon pengunjung akan menerima notifikasi berupa barcode sebagai penanda kunjungan. Pemindai barcode dilakukan di pintu masuk tempat wisata atau dekat loket pembayaran.

Sementara mereka yang tidak menggunakan aplikasi akan dilayani tersendiri di pintu loket.

"Tapi tetap memakai smartphone. Bedanya hanya dilayani petugas loket di lokasi. Notifikasinya lewat WhatsApp," kata Juaini di kesempatan berbeda.

Sementara itu, dengan sistem ini, maka pemerintah bisa turut mengawasi saat tantangan pandemi Covid-19.

"Kalau ada dugaan Corona, kita bisa melakukan tracing dengan lebih cepat,” kata Juaini.

Baca juga: Syarat Terbaru Menginap di Hotel Yogyakarta bagi Wisatawan Luar Daerah

Juaini mengungkapkan, saat ini Pulepayung dan Kalibiru siap memanfaatkan aplikasi. Ia mengharapkan, tempat wisata lain juga mengikuti.

"Kita mendorong 19 tempat wisata lain,” kata Juaini.

 

Pengunjung menjajal sensasi berfoto di menara pandang di atas pohon (spot foto), Kamis (8/10/2015). Terlihat dalam latar foto itu Waduk Sermo, perbukitan Menoreh, serta Gunung Susukan dan Gunung Ijo. KOMPAS.COM/ERIS EKA JAYA Pengunjung menjajal sensasi berfoto di menara pandang di atas pohon (spot foto), Kamis (8/10/2015). Terlihat dalam latar foto itu Waduk Sermo, perbukitan Menoreh, serta Gunung Susukan dan Gunung Ijo.
Ketua Pengelola Taman Bambu Air Waduk Sermo, Wiwid mengungkapkan, pihaknya masih memerlukan waktu lama untuk bisa menerapkan cara baru ini.

Pasalnya, perubahan sistem akan membebani keuangan tempat wisata. Ia pun kini masih akan memanfaatkan pemesanan manual.

“Aplikasi ini memang belum bisa dalam waktu dekat. Selain kendala sinyal, teknisnya butuh tenaga lebih banyak. Budget tidak ada,” kata Wiwid.

Taman Bambu Air Waduk Sermo merupakan tempat wisata di waduk Sermo yang berada di pegunungan Menoreh. Ia mengandalkan hamparan danau waduk yang memiliki pemandangan matahari terbenam.

Baca juga: Liburan ke Yogyakarta? Ini Protokol Kesehatan Tempat Wisata di Yogyakarta

Selain itu, pada musim panas, Bambu Air diminati pelancong yang suka berkemah bahkan sampai di daratan terbuka di tengah waduk yang airnya sedang susut.

Wiwid mengungkapkan, pihaknya masih akan mengandalkan pembelian tiket masuk secara manual. Pengunjung biasanya diminta mengisi buku tamu.

"Harapannya yang terintegrasi dengan KTP, jadi tinggal gesek. Kalau ini bila kondisi ramai bisa terjadi atrean. Pengunjung juga belum tentu bisa,” katanya.

Selama ini, kata Wiwid, untuk mengatasi kemungkinan penularan Covid-19, pihaknya menggunakan aturan ketat, yakni hanya pengunjung ber-KTP DIY, harus memiliki surat sehat, dan pengecekan suhu badan.

"Dengan aturan ini saja sudah banyak yang datang dan kami tolak," kata Wiwid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com