KOMPAS.com - Wisatawan rombongan umum dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diimbau untuk menunda kepergiannya ke Yogyakarta hingga Agustus 2020.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, Rabu (15/7/2020).
"Yang dimaksud rombongan wisatawan umum adalah rombongan yang berasal dari kelompok yang berbeda-beda di masyarakat," Heroe.
"Dimohon kesabarannya apabila ingin mengunjungi Yogyakarta karena saat ini kami masih dalam tahap uji coba terbatas," lanjutnya.
Baca juga: Tren Wisata di Yogyakarta Selama New Normal, Alam dan Budaya
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo membenarkan pernyataan Heroe.
Ia memberikan alasan, Yogyakarta saat ini tengah memantapkan kembali beragam protokol kesehatan dengan melihat perkembangan situasi kasus Covid-19 di dalam maupun luar daerah.
Alasan kedua adalah Yogyakarta tengah fokus menerapkan uji coba secara terbatas terutama di tempat-tempat umum, dan wisata.
Jelasnya, hal ini sebagai langkah upaya untuk saling menjaga satu sama lain baik wisatawan maupun masyarakat atau warga Yogyakarta dari wabah Covid-19.
"Maka dari itu kami saat ini dalam masa uji coba fokus pada wisatawan dari dalam DIY dulu. Dan wisatawan dari luar DIY yang jenisnya personal dan keluarga. Nah, kalau yang rombongan umum seperti itu kita belum bisa menerimanya," jelasnya.
Baca juga: Wisata Pantai di Yogyakarta, Kunjungi Pantai-pantai Gunungkidul
Lalu mengapa hanya wisatawan personal dan wisatawan keluarga yang diterima masuk Yogyakarta?
Singgih menjelaskan, wisatawan personal, keluarga atau pun wisatawan perjalanan dinas sudah lebih mengenal satu sama lainnya.
"Jadi kan kalau rombongan umum itu maksudnya rombongan yang tidak ada filter dari penyelenggaranya," kata Singgih.
"Misalnya dalam satu rombongan itu, siapapun boleh ikut, nah seperti itu yang kita belum bisa menerima. Lalu yang keluarga, pasti sudah saling kenal, dekat-dekatan juga tak masalah," lanjutnya.
Lebih jauh, peraturan ini akan terus dievaluasi kembali melihat perkembangan kondisi Covid-19 yang ada.
Ia tak memungkiri apabila situasi Covid-19 sudah lebih baik, maka peraturan itu bisa saja diakhiri.