Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keliling Kota Pecel Madiun Naik Bus Gratis, Ini 7 Fakta Seputar Mabour

Kompas.com - 18/07/2020, 12:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun membuat inovasi baru agar masyarakat dapat berkeliling kota Madiun tanpa mengeluarkan kocek sedikit pun.

Inovasi terbaru ini adalah tiga armada bus transportasi wisata bernama Mabour alias Madiun Bus On Tour.

Melalui keterangan rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (15/7/2020), Wali Kota Madiun Maidi mengatakan bus ini siap mengantarkan masyarakat ke beberapa destinasi mulai dari wisata kuliner, bangunan bersejarah, hingga kecantikan tata ruang kota pendekar secara gratis.

Baca juga: Tawarkan Destinasi dalam Kota, Pemkot Madiun Rilis Layanan Keliling Gratis Lewat Mabour Bus

Lalu apa saja keunikan Mabour ini? Berikut Kompas.com rangkum tujuh fakta menarik seputar Mabour

Warna merah dan berbentuk balok klasik

Bus Mabour memiliki keunikan pertama dilihat dari bentuknya. Tak biasa, bentuk bus ini didesain memiliki bentuk balok yang klasik dengan warna merahnya yang mencolok.

Dinas Perhubungan Kota Madiun menciptakan armada ini dengan tampilan yang menarik agar tak terlihat seperti bus biasa yang beroperasi di jalan raya.

Interior dalam bus juga dibuat sedemikian rupa agar membuat nyaman penumpangnya ketika berkeliling Kota Madiun.

Pendekar Waras memeriksa suhu tubuh warga sebelum menumpang bus wisata gratis Mabour di Kota Madiun.Dok. Pemkot Madiun Pendekar Waras memeriksa suhu tubuh warga sebelum menumpang bus wisata gratis Mabour di Kota Madiun.

Ada fasilitas karaoke hingga pintu hidrolis

Bicara interior dalam bus, karena dibuat agar tidak menyerupai bus biasanya, Mabour dirancang dengan beragam fasilitas menarik bagi penumpangnya.

Adapun fasilitas yang ada dalam Mabour di antaranya karaoke, pendingin udara, hingga menggunakan pintu hidrolis.

Baca juga: 71 Hotel dan Tempat Wisata di Kota Batu yang Boleh Buka

Mabour dibuat sedemikian rupa agar tampak menarik seperti bus wisata kekinian, meski tampilan luarnya klasik.

Jadwal operasi setiap Sabtu dan Minggu

Bus ini tidak beroperasi setiap hari, melainkan setiap Sabtu dan Minggu mulai pukul 09.00-16.00 WIB.

Terdiri dari tiga armada yaitu dua medium bus berkapasitas 30 orang dan satu armada jenis mikro bus berkapasitas 18 orang.

Medium bus dan mikro miliki rute berbeda

Perlu diketahui, tiga armada ini memiliki rute yang berbeda, namun saling berhubungan.

Medium bus akan akan mengantarkan wisatawan ke beberapa titik destinasi seperti Tugu Pendekar Proliman, Busbow, Dumilah Park, hingga kawasan destinasi Jalan Pahlawan.

Sementara itu, mikro bus akan mengantarkan wisatawan ke lokasi yang sulit dilalui medium bus seperti Masjid Kuno Kuncen atau Masjid Kuno Taman.

Satu harinya, setiap armada akan mengelilingi rute sebanyak lima kali putaran. Adapun jarak tempuh sekali putaran bus sekitar 21,6 kilometer dengan memakan waktu 90 menit.

Untuk mikro bus menempuh jarak 18,2 kilometer dengan waktu tempuh 80 menit. Wisatawan bisa menunggu bus datang sekitar 45 menit.

Ketika berkeliling, wisatawan bebas mengunjungi tempat wisata mana pun yang mereka inginkan sesuai dengan rute yang disediakan Mabour.

Ada minuman gratis di bus bagi wisatawan

Maidi menjelaskan, pemberangkatan bus Mabour ini ditempatkan di depan Balai Kota Madiun. Tak hanya ongkosnya yang gratis, wisatawan yang naik Mabour juga akan mendapatkan minuman gratis.

Baca juga: Roti Bluder Cokro, Alternatif Oleh-oleh Roti Khas Madiun

“Nanti kami juga sediakan minum gratis bagi wisatawan yang berasal dari luar Kota Madiun,” terangnya saat merilis penerapan E-TLE dan bus wisata gratis di Balaikota Madiun, Selasa (14/7/2020).

Selain itu, sebelum bus ini dirilis, sarana dan prasarana juga sudah dipersiapkan agar wisatawan dapat menikmati keindahan Kota Madiun seperti taman bunga, jalan, dan kebersihan lingkungan.

Lanjutnya, parkir bus wisata gratis ini ditempatkan di Jalan Perintis Kemerdekaan yang berada di samping Kantor Balai Kota Madiun.

Tepat di depan tempat parkir bus, saat ini juga tengah dibangun pasar seni, kata dia.

Ada pramugari dalam bus yang bisa bahasa Inggris

Kepala Dinas Perhubungan Kota Madiun Ansor Rasidi mengatakan, untuk menjalankan armada Mabour ini telah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni sebagai driver dan pramugari bus.

Supir bus dipastikan telah memiliki SIM B1 umum yang berarti sudah berpengalaman mengemudikan bus.

Sementara pramugari bus, juga bertugas menceritakan tempat-tempat wisata yang dilalui rute bus.

Baca juga: Resep Sarapan Praktis dan Enak, Bikin Pecel Madiun dan Rempeyek Teri

"Untuk para pramugari tak hanya bertugas memandu wisatawan saja. Mereka juga harus menjelaskan kepada wisatawan tentang cerita dan sejarah wisata di kota pendekar," jelasnya.

Lanjutnya, para pramugari juga tak lain bertugas sebagai pemandu wisata Mabour. Mereka memiliki latar belakang lulusan perguruan tinggi bidang pariwisata.

Untuk mengakomodir wisatawan mancanegara, para pramugari bus juga dipastikan cakap berbahasa Inggris.

Selama pandemi, kapasitas penumpang bus akan dibatasi

Ansar menambahkan, selama masa pandemi akan ada pengurangan kapasitas penumpang untuk menerapkan physical distancing.

Medium bus yang dapat menampung 30 orang akan diisi maksimal 15 orang saja. Sementara itu mikro bus berkapasitas 18 orang hanya bisa diisi 8-9 orang.

Selain itu, wisatawan atau penumpang harus memenuhi protokol kesehatan sebelum naik Mabour di antaranya dicek suhu tubuhnya, wajib menggunakan masker, dan mencuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com