KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia belum memprioritaskan kunjungan wisatawan saat membuka jalur perjalanan (travel corridor) ke dalam negeri.
Dikutip dari Antara, hal ini dipastikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Mahendra Siregar saat pengarahan media di Jakarta, Jumat (17/7/2020).
Adapun, lanjut Mahendra, fokus travel corridor Pemerintah Indonesia adalah kunjungan para officials (pejabat negara asing, red), diplomat, para pelaku essential business.
Kemudian investor yang memerlukan kunjungan fisik untuk operasionalisasi investasi dan melakukan operasional bisnisnya," Mahendra.
Baca juga: Perjanjian Travel Bubble Indonesia Ditargetkan Selesai pada Akhir Juli
Ia menjelaskan pemerintah masih melakukan finalisasi untuk aturan masuk serta mekanisme terkait lainnya.
"Kami sedang melakukan finalisasi untuk hal-hal tadi. Mudah-mudahan kita bisa melihat implementasi essential business travel corridor dalam 1-2 minggu ke depan," katanya menerangkan.
Mahendra juga belum dapat menyebutkan lebih rinci mengenai negara-negara yang masuk daftar prioritas masuk ke Indonesia.
Namun, ia memastikan pembukaan jalur perjalanan itu dilakukan dengan mempraktikkan protokol kesehatan yang ketat.