Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan di Pantai Bondi Sydney, Ini yang Harus Diperhatikan

Kompas.com - 20/07/2020, 12:06 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pantai Bondi yang terletak di Sydney, Australia merupakan salah satu pantai paling terkenal di kalangan wisatawan.

Selain memiliki pasir berwarna emas dan berbentuk menyerupai bulan sabit, Pantai Bondi juga memiliki tanjung batu pasir untuk melihat ikan paus.

Pantai Bondi pun kerap dikunjungi wisatawan yang ingin berenang dan berselancar. Rasanya mungkin kurang komplit jika tidak main ke sana saat berlibur di Australia.

Namun, ada kemungkinan pantai tersebut memiliki hewan laut berbeda dari Indonesia., plus ombak yang sedikit tak bersahabat.

Oleh karena itu, wisatawan di luar Australia, termasuk Indonesia, mungkin merasa khawatir--apakah bisa berenang di pantai atau tidak.

Lantas, seberapa aman bagi wisatawan untuk berenang di Pantai Bondi?

Baca juga: Liburan ke Mount Buller di Australia, Ada Menariknya?

Tour Leader Dwidayatour, Epriel Sutjipto mengungkapkan, salah satu yang perlu diwaspadai adalah keberadaan ikan hiu di Pantai Bondi.

Namun, kamu tidak perlu khawatir. Saat berkunjung ke sana, lanjut Epriel, kamu akan melihat beberapa penjaga pantai yang telah ditetapkan sesuai pos.

Selain itu, pihak pantai juga memiliki sejumlah aturan yang harus dipahami terlebih dahulu oleh wisatawan. Salah satunya seputar bendera.

“Mereka tancap bendera dari satu poin ke poin lain, maksudnya tidak aman area tersebut dan tidak boleh berenang,” ujar Epriel dalam acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk “Ngulik Wisata Alam di Australia”, Kamis (16/7/2020).

“Kalau dari satu poin ke poin lain, itu aman. Ada beberapa area yang ditutup pakai jaring untuk menghalangi predator masuk ke pantai,” lanjutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com