Sebelumnya, Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, kunjungan wisata di Yogyakarta kembali bergeliat meskipun saat ini masih dalam tahapan persiapan menuju new normal.
“Kami tidak menutup diri untuk kunjungan wisata, tetapi lebih diutamakan untuk kelompok keluarga atau instansi, tetapi untuk kelompok umum dalam rombongan besar memang harus dibatasi dulu karena jika terjadi kasus akan sulit dilakukan tracing,” katanya.
Baca juga: DIY Punya Jogja Pass dan Visiting Jogja untuk Wisatawan, Apa Itu?
Menurut dia, kebijakan tersebut berkaitan dengan upaya pencegahan penularan COVID-19 sehingga diharapkan tidak muncul klaster penularan baru dari sektor pariwisata.
“Kami pun berusaha menegakkan aturan yang ketat, yaitu meminta wisatawan untuk membawa surat sehat atau hasil rapid test non reaktif apabila mereka berasal dari daerah dengan penularan lokal atau zona merah,” katanya.
Dari berbagai informasi yang masuk, Heroe mengatakan, banyak agen perjalanan wisata yang menjual destinasi di Yogyakarta dan sekitarnya tidak mewajibkan wisatawan untuk membawa surat sehat atau hasil rapid test.
“Hanya didata KTP-nya saja. Ini yang harus diantisipasi, apalagi jika mereka datang dari zona merah,” katanya. (Eka Arifa Rusqiyati/Budi Suyanto)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.