Sampai saat ini, Dusun Butuh pun kerap disebut sebagai Nepal-nya Kabupaten Magelang.
"Dusun yang merupakan dusun tertinggi di Kabupaten Magelang dan jauh dari perkotaan atau pelosok, tapi banyak pengunjung yang tahu, kalau ada satu dusun yang indahnya seperti nepal, yakni Dusun Butuh," kata Lilik saat ditemui di rumahnya.
Menurut Lilik, sebelum muncul istilah Nepal, dusun ini juga sempat disebut seperti Rio De Janeiro (Brasil). Ada pula yang menyebut dusun ini mirip Tibet.
Susunan rumah ala terasering
Susunan rumah warga di Dusun Butuh cukup unik. Rumah dibangun beraturan, mengikuti kontur dari kaki Gunung Sumbing.
Dulu, sebelum dibangun rumah, lahan itu merupakan ladang pertanian warga, sehingga bangunan rumahnya jadi mengikuti kontur lahan. Dari bawah, memanjang terus ke lereng paling atas.
"Sususan rumah ini terbentuk secara alami. Kanan kiri ladang terasering, lama kelamaan dibikin rumah, sehingga mirip terasering ladang. Sehingga bangunan rumah, mengikuti kontur tanah, dan terbentuk seperti sekarang ini," tutur Lilik.
Ada satu spot di tikungan sebelum pasar yang kerap jadi spot foto pengunjung. Di atas atap rumah salah satu warga, di sana, pemandangan Dusun Butuh terlihat secara keseluruhan, sehingga menjadi spot foto bagi para pengunjung.
Untuk menikmati pemandangan luas, pengunjung dapat naik lebih tinggi lagi ke arah permukiman warga di atas.
Baca juga: 7 Pilihan Wisata Alam di Magelang yang Tak Boleh Dilewatkan
Namun, harap hati-hati, karena tanjakan yang lumayan ekstrim, sehingga lebih baik turun dan berjalan kaki menuju basecamp pendakian Gunung Sumbung. Tempat terbaik untuk menikmati pemandangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.