Ada festival ngopi
Selain menikmati pertunjukan dan berlatih tari gandrung, wisatawan yang berkunjung ke Desa Wisata Osing juga bisa menikmati festival kopi.
“Di desa ini juga ada Festival Ngopi Sepuluh Ewu. Disajikan sepuluh ribu cangkir. Di sana mereka akan open house, sediakan kopi dan makanan kecil,” ujar Rery.
“Siapapun boleh mampir sambil ngobrol di sana. Disajikan pakai cangkir jadul. Itu menarik sekali, dan itu bebas biaya,” imbuhnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menuturkan, wisatawan yang mengikuti festival ini tidak hanya dapat menyeduh kopi, juga mendapatkan edukasi tentang kopi.
Baca juga: Berakhir Pekan di Banyuwangi, dari Kebo-keboan hingga Festival Ngopi
“Jenis-jenis kopi yang ada di Banyuwangi akan dihadirkan pada festival Ngopi sepuluh Ewu agar masyarakat tahu kopi asli Banyuwangi,” kata Abdullah kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda, menuturkan bahwa ide festival tersebut muncul dari tradisi masyarakat Kemiren.
Dia menuturkan, masyarakat Kemiren memiliki istilah “sak corot dadi seduluran”. Artinya adalah sekali seduh kita bersaudara.