Rery menyarankan agar wisatawan membawa jaket. Pakaian dan sepatu yang nyaman untuk mendaki pun disarankan.
Jika pakaian yang sesuai untuk berwisata alam di Kawah Ijen sudah disiapkan, ada baiknya kamu masukkan asupan gizi yang baik agar tubuh daya tahan tubuh prima.
Apabila tidak ingin ketinggalan melihat api biru, kamu bisa mulai mendaki sekitar pukul 01:00 WIB. Meski waktu tempuh sekitar dua jam, namun hal tersebut tergantung pada kondisi fisik.
Kondisi tubuh yang kurang baik mungkin akan memengaruhi kecepatanmu mendaki. Hal ini juga mungkin akan membuatmu melewati fenomena alam yang akan semakin kecil menjelang pukul 05:00 WIB.
Baca juga: Staycation di Banyuwangi, 6 Penginapan Dekat Pantai Solong
Tidak hanya saat berkunjung ke Kawah Ijen, namun Rery menyarankan agar wisatawan berkunjung ke Banyuwangi pada musim kering.
“Karena Banyuwangi banyak wisata alam, saya sarankan musim panas atau kemarau. Kalau wisata alam pas musim hujan, terlebih saat hujan deras, enggak nyaman,” kata Rery.
Pada musim kemarau, api biru cenderung lebih besar. Waktu terbaik untuk mendaki Gunung Ijen adalah sekitar Juli–September.
Baca juga: Apa yang Dilakukan Banyuwangi Demi Wisatawan Merasa Aman?
Perlu diingat, pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker.
Kemudian mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.