Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Diving dan Snorkeling di Raja Ampat? Lebih Baik Bawa Alat Sendiri

Kompas.com - 24/07/2020, 17:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Menyambut era new normal, masyarakat dituntut untuk bisa beradaptasi dengan kebiasaan baru yang mengutamakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Protokol kesehatan mengikat segala lini, tak terkecuali di sektor pariwisata. Salah satu contohnya adalah diving atau snorkeling di Raja Ampat, Papua Barat.

 

Untuk menerapkan protokol kesehatan, wisatawan pencinta diving maupun snorkeling diimbau untuk membawa peralatan sendiri dari rumah.

Hal ini diungkapkan Tour Manager G-Tour, Tina Roy dalam kesempatannya di acara Live Instagram Kompas.com Travel Talk "Tips Liburan ke Raja Ampat" Kamis (23/7/2020).

"Di masa new normal ini, kami mengimbau wisatawan akan lebih baik jika yang mau diving atau snorkeling, bawa alat sendiri seperti kacamata, sepatu diving, baju dan lainnya," kata Tina.

"Hal ini untuk mengurangi kontak fisik jika menyewa alat diving atau snorkeling yang dipakai secara bergantian," lanjutnya.

Baca juga: Jangan Salah Zona, Ini Panduan Wisata Laut di Raja Ampat

Sementara itu, kata dia, untuk tabung diving bisa tetap menyewanya di operator wisata diving atau snorkeling.

Pulau Sauwandarek di Raja Ampat termasuk jadi spot snorkeling dan diving.KOMPAS.com/FIDEL ALI Pulau Sauwandarek di Raja Ampat termasuk jadi spot snorkeling dan diving.

Menurutnya, kegiatan diving atau snorkeling bisa tetap dilakukan, meski masih masa pandemi. Ia juga meyakinkan wisatawan yang memiliki hobi tersebut tetap bisa menyewa peralatannya melalui resort-resort di Raja Ampat.

"Bisa juga sewa di resort-resort. Tinggal tanya aja tempat penyewaannya di mana, nanti pasti akan dibantu. Jangan khawatir, untuk diving atau snorkeling sudah tersedia alatnya di sana," kata Tina.

"Lalu untuk masa pandemi ini pemerintah setempat juga sudah memberikan instruksi bagi operator agar melakukan penyemprotan disinfektan pada alat-alat tersebut," jelasnya.

Untuk kegiatan snorkeling, sebut Tina, wisatawan bisa membeli peralatan sendiri dari rumah. Harganya berkisar antara Rp 200.000 hingga Rp 500.000.

Pemandangan bawah laut di sekitar Dermaga Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (30/10/2016).Dok. Dito/PT. Pelni Pemandangan bawah laut di sekitar Dermaga Desa Yenbuba, Distrik Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, Minggu (30/10/2016).

Raja Ampat terkenal dengan wisata baharinya yang sudah mendunia. Wisatawan mancanegara pun menjulukinya sebagai The Last of Paradise.

Keindahan alam bawah laut di Raja Ampat juga mendapat predikat dunia. Raja Ampat pernah dinobatkan sebagai spot diving terbaik dunia versi CNN pada tahun 2015.

Spot-spot diving yang bisa kamu kunjungi di antaranya Pantai Arborek, Magic Mountain, Blue Magic dan masih banyak lagi.

Baca juga: 5 Tempat Wisata Menarik di Raja Ampat, Kunjungi Usai Pandemi

Namun perlu diketahui, hingga kini, pariwisata Raja Ampat belum resmi dibuka kembali. Pihak pelaku pariwisata di Raja Ampat hingga kini masih menunggu keputusan pemerintah untuk membuka kembali pariwisata dari daerah yang berada di Provinsi Papua Barat tersebut.

Diakui Tina, ia pun sempat mendengar kabar bahwa rencananya pariwisata Raja Ampat akan buka Oktober 2020.

"Rencananya kan Oktober, tapi semua tentu akan melihat perkembangan Covid-19 dulu. Jadi bisa saja kalau Covid-19 lebih cepat selesai ya pembukaan pariwisata Raja Ampat juga dipercepat. Namun kalau belum turun juga Covid-19 nya, ya bisa jadi malah lewat dari Oktober," pungkasnya.

Jika ingin berkunjung taati protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak minimal satu meter, gunakan hand sanitizer dan rajin mencuci tangan, serta pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com