Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata ke Gedung Sate, Naik Balon Terbang hingga Lihat Lukisan

Kompas.com - 27/07/2020, 17:40 WIB
Nabilla Ramadhian,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi

KOMPAS.comGedung Sate merupakan salah satu gedung ikonik di Jawa Barat yang tahun ini berusia 100 tahun.

Dikenal sebagai kantor untuk gubernur Jawa Barat--bangunan tersebut juga memiliki bagian yang didedikasikan untuk museum.

Museum terletak di lantai dasar gedung meski sebelumnya berada di lantai empat. Museum pun memiliki beberapa teknologi canggih guna membuat wisatawan semakin tertarik ke sana.

“Saat ini, Gedung Sate semakin canggih dengan kemajuan teknologi, beragam dokumentasi tentang sejarahnya pun dapat dilihat di Museum Gedung Sate yang dibuka sejak akhir 2017,” seperti tertera dalam unggahan Twitter @humasjabar, Senin (27/7/2020).

Baca juga: Sejarah Gedung Sate yang Kini Berusia 100 Tahun

Lantas, ada apa saja di Museum Gedung Sate yang harus dilihat wisatawan saat berkunjung ke sana?

1. Media interaktif

Media Interaktif terletak tidak jauh dari loket pembelian tiket. Saat memasuki pintu menuju ruang pameran, kamu bisa langsung mengarah ke kanan.

Di sana, kamu akan melihat sebuah layar besar. Melalui layar tersebut, kamu bisa melihat interaksi yang ditawarkan dengan menyentuhnya.

Saat menyentuh layar, kamu bisa menggerakkan berbagai tipe pilar atau atap yang membentuk Gedung Sate. Namun, instalasi hanya dapat digunakan untuk beberapa hal terbatas.

Melalui media interaktif ini, kamu bisa melihat apa saja yang membentuk Gedung Sate. Cara menggunakannya adalah dengan menekan dan menggeser tombol tanda panah dengan menggunakan lima jari, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Melalui media interaktif ini, kamu bisa melihat apa saja yang membentuk Gedung Sate. Cara menggunakannya adalah dengan menekan dan menggeser tombol tanda panah dengan menggunakan lima jari, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).

Salah satunya adalah memilih kategori bangunan Gedung Sate, dan menggeser gambar ke kanan atau ke kiri. Wisatawan masih belum bisa memperbesar gambar.

Informasi yang disajikan juga terbatas dan tidak merinci. Namun kamu tidak perlu khawatir, seluruh informasi yang dibutuhkan tertera di dinding informasi ruangan. Ada juga pemandu yang siap membantu.

Media Interaktif menyajikan gambar 3D Scan Gedung Sate dan blueprint resmi gedung tersebut. Wisatawan bisa melihat blueprint yang digambar dengan tangan pada zaman Belanda dulu.

Guna menggunakan Media Interaktif secara efektif, wisatawan harus menggunakan lima jari agar layar sentuh bergerak dan menampilkan informasi yang dibutuhkan.

Baca juga: 5 Tempat Makan Legendaris di Sekitar Gedung Sate Bandung

 

Minatur Gedung Sate ini dapat memisahkan bangunan sehingga kamu dapat melihat isi bangunan, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Minatur Gedung Sate ini dapat memisahkan bangunan sehingga kamu dapat melihat isi bangunan, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).

2. Miniatur gedung sate

Miniatur ini terletak di dekat tampilan atap sirap yang terbuat dari kayu ulin khas Kalimantan. Letaknya di atas meja hitam dan dihiasi dengan lampu warna-warni.

Jika miniatur sedang tidak dalam tahap perawatan, wisatawan bisa melihat miniatur tersebut terbelah menjadi dua.

Hal ini dikarenakan miniatur memiliki garis lurus tepat di tengahnya yang menandakan bagian tersebut akan terbuka jika digerakkan.

3. Lihat visual perkembangan

Untuk melihatnya, kamu bisa menuju ke sisi seberang replika sirine yang berfungsi sebagai penanda bahaya pada zaman dulu.

Instalasi ini merupakan sebuah meja timbul berwarna hijau yang memiliki layar untuk menampilkan video perkembangan Kota Bandung, serta pembangunan Gedung Sate.

Untuk Miniatur Kota Bandung, wisatawan akan melihat visual luas Kota Bandung pada 1920an, dan perkembangannya dari tahun ke tahun di atas meja tersebut.

Baca juga: Jangan Buru-buru Keluar Gedung Sate, Ada Rangkaian Lukisan Keren

Melalui meja ini, kamu dapat melihat visual perkembangan Kota Bandung dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu, kamu juga dapat melihat informasi yang lebih rinci melalui layar yang terletak tepat di atas meja tersebut, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Melalui meja ini, kamu dapat melihat visual perkembangan Kota Bandung dari tahun ke tahun. Tidak hanya itu, kamu juga dapat melihat informasi yang lebih rinci melalui layar yang terletak tepat di atas meja tersebut, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).

Visual tersebut akan menampilkan gambar alun-alun dan jalan pertama yang ada di kota tersebut. Meski tidak interaktif, namun visual yang ditampilkan selalu bergerak.

4. Nonton film pendek

Ruangan ini terletak di lorong dekat ruang informasi. Saat memasukinya, wisatawan akan disambut oleh ruang teater mini yang dilengkapi dengan beberapa undakan kursi.

Ruangan tersebut kerap digunakan untuk memutar sebuah film pendek berdurasi kurang lebih tujuh menit yang berjudul “7 Pemuda”.

5. Berinteraksi dengan animasi warga Belanda

Museum Gedung Sate kini memiliki fasilitas AR yang berada di dekat ruang audio visual. Di sini, pengunjung bisa berinteraksi dengan animasi yang terpampang di layar.

Ruang AR memiliki beberapa properti seperti sepasang meja dan kursi, serta alat-alat yang digunakan untuk membangun gedung.

Baca juga: 7 Instalasi Interaktif yang Wajib Dikunjungi di Gedung Sate

 

Dalam ruang Augmented Reality, kamu dapat merasakan sensasi sedang turut membantu para pekerja membangun sebuah ruangan dan ditemani oleh orang Belanda menggunakan pakaian zaman kolonial Belanda, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dalam ruang Augmented Reality, kamu dapat merasakan sensasi sedang turut membantu para pekerja membangun sebuah ruangan dan ditemani oleh orang Belanda menggunakan pakaian zaman kolonial Belanda, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).

Dalam ruang berwarna birut tersebut, kamu bisa melihat dirimu berinteraksi dengan animasi-animasi warga Belanda dan pekerja bangunan sembari memanfaatkan properti yang ada.

Jika berdiri tepat di depan meja, wisatawan akan melihat di layar bahwa mereka sedang berhadap langsung dengan orang Belanda.

6. Lihat Gedung Sate dari langit

Untuk melihat seluruh area Gedung Sate dari atas, pengunjung bisa menuju ke lantai depan ruang AR. Meski bukan instalasi interaktif, namun visual yang ditawarkan cukup menarik.

Kamu bisa lihat awan-awan yang bergerak di sepanjang visual pemandangan Gedung Sate tersebut. Namun jika memiliki motion sickness, ada baiknya kamu melewati visual ini.

7. Naik balon terbang

Terletak tepat di sebelah ruang AR, wisatawan bisa menaiki sebuah replika balon terbang dan menggunakan kacamata khusus virtual reality (VR).

Saat menggunakan VR, wisatawan akan dibawa ke realitas alternatif dan menemukan diri berada di sebuah balon terbang sambil menyusuri seluruh area Gedung Sate.

Baca juga: Itinerary Wisata Bandung, Sehari Jalan Kaki di Sekitar Gedung Sate

Dengan menggunakan kacamta Virtual Reality, kamu bisa melihat Gedung Sate dari langit sembari mengendarai balon terbang, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Dengan menggunakan kacamta Virtual Reality, kamu bisa melihat Gedung Sate dari langit sembari mengendarai balon terbang, Gedung Sate, Bandung, Kamis (16/1/2020).

Selama berada di dalam dunia VR, wisatawan bisa melihat kemana saja tanpa ada batas. Bahkan, kamu tetap akan berada di dalam sana meski sedang menengadahkan kepala ke atas, atau membalikkan badan.

Pemandangan yang wisatawan lihat melalui VR juga dapat dilihat oleh orang lain melalui sebuah layar kecil di dekat replika balon terbang.

8. Lihat lukisan keren

Salah satu lorong yang akan dilewati wisatawan saat hendak keluar dari Museum Gedung Sate dipenuhi oleh banyak lukisan menarik.

Beberapa sudut memiliki lukisan Kota Bandung yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat. Ada juga yang memperlihatkan makanan khas dan transportasi yang biasa dilihat.

Lukisan yang terdapat di lorong tersebut dibagi menjadi dua sisi. Sisi kiri memiliki banyak lukisan warna-warni, sementara sisi kanan lebih didominasi warna coklat.

Baca juga: Belajar Sejarah dan Arsitektur Zaman Kolonial di Museum Gedung Sate

Lukisan yang berada di sepanjang lorong yang menuju ke pintu keluar Museum Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/1/2020).kompas.com / Nabilla Ramadhian Lukisan yang berada di sepanjang lorong yang menuju ke pintu keluar Museum Gedung Sate, Bandung, Jumat (17/1/2020).

Apabila kamu tertarik untuk mencoba dan melihat seluruh hal menyenangkan tersebut, kamu dapat mengunjungi Gedung Sate yang berlokasi di Jalan Diponegoro No 22, Citarum, Bandung. Harga tiketnya adalah Rp 5.000 per orang.

Pada masa pandemi seperti saat ini, pastikan saat berkunjung tetap melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yaitu dengan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, serta tidak bepergian jika demam atau suhu tubuh di atas 37,3 derajat Celsius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com