KOMPAS.com – Lawang Sewu yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah, telah dibuka kembali sejak 9 Juli 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan.
Adapun protokol kesehatan yang dimaksud, seperti kapasitas tampung wisatawan hanya 50 persen, wajib mengenakan masker, mencuci tangan, melewati pemeriksaan suhu tubuh, dan menjaga jarak.
Baca juga: Museum Lawang Sewu Semarang Buka Kembali
Selain itu, untuk mengurangi kontak antarstaf dan pengunjung, tempat wisata tersebut berlakukan sistem pembelian tiket secara daring.
“Salah satu inovasi kami adalah bekerja sama dengan mitra. Kita mudahkan wisatawan untuk bisa beli tiket masuk, nanti sudah tidak manual,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Pariwisata (Kawisata) Ilud Siregar kepada Kompas.com, Selasa (28/7/2020).
Saat berkunjung ke Lawang Sewu, Ilud menuturkan, pembelian tiket bisa dilakukan secara cashless melalui LinkAja, Ovo, dan GoPay.
Cara pembeliannya pun mudah. Wisatawan hanya perlu menghampiri loket pembelian tiket, jaga jarak jika terjadi antrean, dan melakukan pembayaran menggunakan ketiga metode di atas.
Sementara untuk pembelian tiket melalui Blibli, caranya adalah sebagai berikut:
Rencana fasilitas baru
Saat ini, hal yang baru dalam Lawang Sewu adalah sistem pembelian tiket dan fasilitas berfoto dengan kostum Belanda, Jepang, dan pakaian adat khas Jawa.
Namun, Ilud menuturkan bahwa pihaknya memiliki beberapa rencana dalam penambahan beberapa fasilitas pendukung guna semakin menarik wisatawan untuk berkunjung ke Lawang Sewu.
“Bikin museum tiga dimensi, lalu ruangan untuk anak-anak supaya Lawang Sewu benar-benar berkesan,” ujar Ilud.
Sementara itu, Direktur Utama PT Kawisata, Totok Suryono, menuturkan dalam keterangan pers yang Kompas.com terima mengenai beberapa fasilitas lain yang akan ditambahkan.
Beberapa di antaranya adalah diorama suasana perkantoran zaman Belanda, koleksi seragam dinas kereta api dari masa ke masa, dan maket jalur kereta api masa Belanda.
“(Lalu) pengadaan kereta mini atau Choco Train, ruangan suvenir, game simulator, lampu dancing, penambahan charging corner, fasilitas loker untuk penitipan barang, penambahan fasilitas penitipan sepeda, dan lain-lain,” kata Totok.
Tidak hanya itu, Totok mengatakan, pihaknya melakukan promosi dan kerja sama dengan pihak eksternal seperti pemerintah daerah untuk pengembangan dan penyelenggaraan beberapa acara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.