Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bali Buka Kunjungan Wisatawan, Tetap Taati Protokol Kesehatan

Kompas.com - 01/08/2020, 12:11 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kahfi Dirga Cahya

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Bali menerima kembali kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) sejak Jumat (31/7/2020).

Pemerintah Provinsi Bali memutuskan untuk membuka kembali pariwisatanya untuk wisnus meski kasus Covid-19 masih tinggi di Bali.

Berdasarkan rilis Gugus Tugas Nasional Provinsi Bali yang diterima Kompas.com, Jumat (31/7/2020), jumlah kumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 3.407 orang.

Baca juga: Tahapan Pembukaan Pariwisata Bali, September untuk Turis Asing

Sementara itu, tim Gugus Tugas juga mencatat angka kesembuhan pasien Covid-19 terus naik. Pada Jumat, terdapat sebanyak 2.876 pasien sembuh dengan persentase mencapai 84,41 persen.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Putu Astawa mengatakan, melihat kasus Covid-19 yang masih ada di Bali, maka semua pihak jangan sampai lengah.

Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.SHUTTERSTOCK Ilustrasi Bali - Pura Tanah Lot.

Menurutnya, tidak ada cara lain selain tetap mematuhi protokol kesehatan untuk bisa menjalankan perekonomian dan kesehatan.

"Karena antara ekonomi dan kesehatan itu kan sama-sama pentingnya. Jadi sebelum vaksin itu diperoleh, protokol kesehatan ini lah yang bisa menjembatani agar masyarakat kita bisa beraktivitas," kata Putu saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).

Selain itu, ia menyoroti kasus pasien sembuh di Bali yang kian meningkat diiringi dengan kasus kematian yang rendah.

Hal tersebut menurutnya merupakan sebuah kabar gembira bagi pariwisata Bali. Terlebih kata dia, angka kematian di Bali menurut World Health Organization (WHO) masih terbilang rendah.

Baca juga: Alasan Wisatawan Perlu Akses Aplikasi LOVEBALI Saat Wisata ke Bali

Ia berharap masyarakat Bali dan wisatawan jangan sampai lengah meski Bali masih terbilang rendah angka kematian kasus Covid-19.

 

Pura Lempuyang Luhur di Karangasem, Bali.Kompas.com/Silvita Agmasari Pura Lempuyang Luhur di Karangasem, Bali.

Wisatawan tak usah takut ke Bali, 1.493 desa adat sudah siap protokol kesehatan

Ia juga meyakinkan wisatawan yang pergi ke Bali agar tidak khawatir ketika menginap di homestay atau penginapan masyarakat.

Pasalnya, sebanyak 1.493 desa adat sudah melakukan pararem atau kesepakatan untuk bersinergi dengan pemerintah dalam menertibkan protokol kesehatan.

"Saya sangat berterima kasih dengan semua desa adat dan desa dinas yang bersinergi dengan kita untuk menerapkan protokol kesehatan," terangnya.

Festival Penglipuran Village (PVF) 2019, Desa Penglipuran, Bangli, Bali.Dok. Kemenparekraf Festival Penglipuran Village (PVF) 2019, Desa Penglipuran, Bangli, Bali.

Karyawan hotel mulai bekerja ketika pariwisata Bali dibuka kembali

Pembukaan pariwisata Bali untuk wisnus juga menjadi harapan baru bagi Putu untuk melihat karyawan hotel kembali bekerja, setelah dampak pandemi menghentikan kerja mereka.

Selain itu, ia berharap agar wisatawan yang berasal dari luar Bali dan telah lama berdiam diri di rumah, bisa kembali pergi berwisata ke Bali.

"Bagi yang sudah lama di-lockdown seperti di Jakarta, Surabaya sehat-sehat selalu dan silakan datang ke Bali," kata Putu.

"Kita belum terlalu muluk-muluk dalam situasi seperti ini, yang penting ada membangun semangat optimisme dari teman-teman industri pariwisata kita," ujarnya.

Baca juga: Catat, Panduan Wisata ke Bali Saat New Normal

Ia mengungkapkan, apabila pariwisata Bali dibuka kembali, dapat membawa efek psikologis yang baik bagi pelaku industri pariwisata.

"Bahwa mulai bisa bangkit kembali ekonomi kita. Itu harapan saya," pungkasnya.

Jika ingin berkunjung taati protokol kesehatan dengan memakai masker, jaga jarak minimal satu meter, gunakan hand sanitizer dan rajin mencuci tangan, serta pastikan suhu tubuh normal di bawah 37,3 derajat celcius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com