Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Belitung Terapkan Potokol Kesehatan, Kapal Wisata Disemprot Disinfektan

Kompas.com - 03/08/2020, 12:07 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Pariwisata PulauBelitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sudah buka kembali untuk wisatawan nusantara pada Juli 2020.

Salah satu pelaku pariwisata Belitung sekaligus pemilik Bella Wisata Travel, Sansan Arya Lukman berharap wisatawan dapat kembali datang ke Belitung pada era adaptasi kebiasaan baru (new normal) ini.

Ia menuturkan bahwa para pelaku pariwisata di Belitung sudah menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Harapan Belitung Raih UNESCO Global Geopark, Upaya Kembangkan Pariwisata

"Jadi ketika wisatawan tiba di bandara, mereka sebelum naik bus, itu sudah diukur suhu tubuhnya. Lalu kru-krunya juga harus pakai masker, sarung tangan, face shield," kata Sansan dalam webinar Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) dan travel agent marketplace, TravelBiz, "Kesiapan Belitung sebagai Destinasi Wisata Paska Covid-19" Jumat (24/7/2020).

Pantai Tanjung Tinggi BelitungKOMPAS.COM Pantai Tanjung Tinggi Belitung

Selain itu, tambahnya, pelaku pariwisata juga menerapkan protokol kesehatan di restoran dan rumah makan.

Salah satu protokol kesehatan yang dilakukan adalah penyemprotan disinfektan sebelum tempat makan buka dan setelah dikunjungi wisatawan.

Hal tersebut, kata dia, untuk kembali meyakinkan wisatawan bahwa aman makan di restoran atau rumah makan, sehingga dapat menggerakkan kembali perekonomian pariwisata Belitung.

Ada satu hal menarik yang dijelaskan Sansan terkait protokol kesehatan di restoran.  Ada satu restoran yang menuliskan kalimat di pintu masuk, sebuah anjuran agar pengunjung tidak menyentuh pintu masuk tersebut.

Baca juga: 3 Alasan Pilih Wisata di Belitung, Tiket Pesawat Murah dan Lihat Bintang Laut

"Tulisannya itu berupa stiker berisi 'Jangan buka pintu, terlalu bahaya untuk Anda, biar kami saja'. Jadi memang tamu tidak diperkenankan untuk membuka pintu, tapi memang krunya yang akan membukakan pintunya," jelasnya.

Pengunjung berfoto di puncak Bukit Peramun dengan membawa papan bertuliskan Bukit Peramun Keren. Inilah spot foto paling atas di Bukit Peramun. Jika ingin berfoto tidak boleh lebih dari 6 orang karena untuk keselamatan.Nicholas Ryan Aditya Pengunjung berfoto di puncak Bukit Peramun dengan membawa papan bertuliskan Bukit Peramun Keren. Inilah spot foto paling atas di Bukit Peramun. Jika ingin berfoto tidak boleh lebih dari 6 orang karena untuk keselamatan.

Selain itu, protokol kesehatan juga diterapkan di tempat wisata keliling pulau atau Island Hopping.

Ia mengatakan, semua kapal-kapal yang melayani wisatawan berkeliling pulau sudah disemprotkan disinfektan.

"Sudah dilakukan penyemprotan untuk kenyamanan dan keyakinan wisatawan," terangnya.

Ia juga menuturkan, pariwisata Belitung sudah menerapkan protokol kesehatan sebelum pandemi Covid-19 muncul.

Protokol kesehatan itu, nilai dia, sudah diterapkan melalui Sapta Pesona di tempat-tempat wisata.

"Kita sudah gak sulit lagi sebenarnya melaksanakan protokol kesehatan. Karena kami dari dulu sudah diterapkan kan sapta pesona. Jadi sapta pesona ini sudah melekat, tinggal konsisten kita saja yang mau bagaimana," jelasnya.

Kolam kecil yang berada di dalam Pulau Kelayang Belitung, Kamis (6/9/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Kolam kecil yang berada di dalam Pulau Kelayang Belitung, Kamis (6/9/2018).

Baca juga: 5 Spot Foto yang Wajib Dikunjungi di Bukit Peramun, Belitung

Meski sudah dibuka, ia mengatakan belum banyak wisatawan nusantara yang datang ke Belitung.

Ia berterus terang jika saat ini, wisatawan lokal justru yang membantu kehidupan pariwisata Belitung di masa pandemi.

"Terus terang saja saat ini kami dibantu wisatawan lokal. Mereka sudah mulai keluar rumah dan memenuhi destinasi-destinasi kita," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com