Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Gunung Everest, Ada Ritual Pendakian

Kompas.com - 03/08/2020, 16:10 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

 

3. Punya 17 rute pendakian berbeda

Untuk mendaki Gunung Everest, wisatawan bisa memilih memilih salah satu dari 17 rute yang ada. Namun, biasanya para pendaki hanya menggunakan salah satu dari dua rute saja.

Jika mendaki dari Nepal, terdapat rute Southeast Ridge yang diciptakan oleh Tenzing Norgay dan Edmund Hilary pada 1953. Sementara dari Tibet, calon pendaki bisa melewati rute North Ridge.

4. Nama gunung diambil dari peneliti asal Inggris

Dahulu, Gunung Everest diberi nama “chomolungma” oleh masyarakat Tibet. Artinya adalah ibu dewi alam semesta, ibu dewi bumi, atau dewi lembah.

Baca juga: Bendera Merah Putih Kembali Berkibar di Puncak Gunung Everest

Sementara dalam bahasa Sanskrit, gunung tersebut diberi nama “sagarmatha” yang artinya adalah puncak dari surga. Nama tersebut diberikan oleh Pemerintah Nepal.

Pada 1865, seorang pemimpin penelitian asal Inggris bernama George Everest bekerja di India pada 1823–1830 sebagai seorang surveyor.

Selama bekerja di sana, dia dan para pendahulunya sempat melakukan pengukuran terhadap puncak Himalaya dengan busur meridional dari Himalaya ke Cape Comorin. Gunung tersebut diberi nama setelah Everest guna menghargai jasanya.

5. Ada ritual sebelum mendaki

Puncak Gunung Everest dianggap sebagai tempat yang suci. Sebelum melakukan pendakian, para pelancong diharuskan untuk meminta izin sebelum benar-benar menginjakkan kaki di gunung.

Hal tersebut dilakukan selama upacara Puja. Secara tradisional, upacara dilakukan di Base Camp sebelum pendakian dimulai. Upacara Puja dilakukan oleh Lama (gelar bagi guru Dharma dari Tibet), serta dua atau lebih biksu.

Baca juga: Demi Sertifikat, Pasangan India Diduga Memalsukan Foto Pendakian Everest

Selama upacara berlangsung, mereka akan meminta keberuntungan dan perlindungan bagi para pendaki yang tengah bersiap-siap. Mereka juga akan memberkati seluruh peralatan mendaki.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com